Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Remaja 14 Tahun Dipaksa Layani Hidung Belang, Kakak Lapor Polisi

Kompas.com - 17/12/2015, 15:44 WIB
Kontributor Kolaka, Suparman Sultan

Penulis

KOLAKA, KOMPAS.com - Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Kota Kolaka, Sulawesi Tenggara, Nita, mengatakan bahwa pihaknya telah menerima laporan dari seorang warga terkait kasus dugaan perdagangan anak.

Pelapor bernama Santi, lanjutnya, mengungkapkan bahwa adiknya, SA (14), telah menjadi korban perdagangan anak oleh warga Kolaka berinisial IR.

"Laporan itu telah kita terima dan korban masih duduk di bangku kelas 1 Sekolah Menengah Pertama. Umurnya baru 14 tahun. Tersangka itu inisial IR yang merupakan warga Kolaka. Kasus ini tengah kita kembangkan," katanya, Kamis (17/12/2015).

Dia juga menambahkan, saat ini polisi tengah mengumpulkan bukti tambahan guna menangkap IR.

"Kami kumpulkan bukti lebih banyak lagi. Saat ini ada satu saksi kunci yang kita kejar karena pengakuan korban orang ini yang gauli dia di hotel dan orang ini juga yang memberi sejumlah uang kepada tersangka," tambahnya.

Sementara itu, keluarga korban bernama Santi membeberkan bahwa adiknya memang telah meninggalkan rumah tanpa sepengetahuan keluarganya beberapa hari lamanya. Dia ditemukan dalam sebuah rumah kontrakan yang diduga tempat tinggal mucikari berinisial IR.

"Memang adik saya itu pergi dari rumah tanpa sepengetahuan orang di rumah. Setelah kita cari tahu keberadaannya sekitar 15 hari lebih dia ada di salah satu rumah kontrakan," ungkapnya.

Saat ditemukan, korban bercerita banyak kepada kakaknya bahwa dirinya sempat dijadikan pelayan nafsu laki-laki hidung belang.

"Dia dirayu sama IR ini bersama suaminya. Katanya adik saya mau dikasih kenal sama temannya. Saat bertemu dengan orang itu adik saya langsung dibawa ke hotel. Dia berontak tapi tidak berdaya. Dia juga melihat lelaki hidung belang itu memberi uang kepada IR. Adik saya dipaksa layani nafsu teman IR itu," tambahnya.

Kejadian serupa terjadi hingga dua kali pada waktu yang berbeda. Korban juga mengaku kepada kakaknya jika dirinya diperlakukan kasar oleh IR.

"Dikasari. Makanya kami harap polisi bisa mengusut tuntas kasus ini," harapnya.

Kordinator Lembaga Swadaya Masyarakat Prangkat Sultra, Nasruddin Foker, mengatakan, polisi harus serius menangani masalah ini.

"Kuat dugaan ini perdagangan manusia untuk dijadikan wanita penghibur. Ini yang parah apalagi korbannya anak sekolah yang masih di bawah umur," tegasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com