Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Setiap Minggu, Warga Miskin di Kulonprogo Dapat Bedah Rumah

Kompas.com - 17/12/2015, 02:03 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis

YOGYAKARTA, KOMPAS.com - Memiliki rumah yang layak adalah dambaan semua orang. Namun bagi masyarakat miskin rumah layak mungkin hanya sebuah impian.

Demi mewujudkan impian itu, setiap Minggu secara bergantian rakyat miskin di Kabupaten Kulonprogo mendapatkan bantuan berupa "Bedah Rumah".

"Kita di Kulonprogo ini punya yang namanya album kemiskinan. Album ini di update setiap tahun," ucap Bupati Kulonprogo Hasto Wardoyo saat ditemui Kompas.com di rumah dinasnya, Rabu ( 16/12/2015).

Hasto menjelaskan, album kemiskinan ini dihasilkan lewat survei yang melibatkan para sarjana.

"Kita kan punya banyak sarjana. Satu desa satu sarjana, satu PNS mengunjungi empat orang. Mereka akan berkunjung mencari data, ya sekalian silahturahmi," ujarnya.

Dari data album itu akan terlihat siapa-siapa saja yang membutuhkan bantuan bedah rumah. Setelah di pastikan, maka ditindaklanjuti dengan melakukan bedah rumah secara bergantian.

"Setiap minggu ada bedah rumah dua sampai tiga. Tiada hari minggu tanpa bedah rumah pokoknya," ujarnya.

Ia menyampaikan, untuk satu hari bedah rumah dianggarkan biaya Rp 10 juta. Proses bedah rumah menggunakan sistem gotong royong.

Makna dari bedah rumah ini bukan hanya soal fisik. Namun, kata Hasto, yang terpenting lagi adalah menanamkan nilai semangat kebersamaan masyarakat.

Biaya bedah rumah yang dilakukan setiap minggu ini, lanjutnya, tidak menggunakan APBD ataupun APBN. Biaya bedah rumah ini salah satunya dari kepedulian para PNS yang menyisihkan gajinya setiap bulan.

"PNS itu kan gajinya 62 persen sendiri dari APBD, padahal PNS populasinya hanya 2 persen. Jadi 62 persen itu untuk menggaji 2 persen, kan kalau ada kepedulian sosial tidak ada salahnya," katanya.

Namun, ia tidak mewajibkan para PNS untuk menyisihkan gajinya. Bagi yang tidak juga tidak masalah.

"Saya suruh catat sendiri, mau zakat, infaq, Sodaqoh atau persembahan. Seikhlasnya, yang ikhlas 2,5 persen saya, pak wakil, kepala dinas. Tidak juga enggak apa-apa," ujarnya.

Selain dari sumbangan PNS, ia juga membuat peraturan keuntungan rekanan setiap pihak ketiga diberikan ke forum CSR. Dari forum CSR inilah dana diarahkan untuk membantu masyarakat miskin, salah satunya bedah rumah.

"Saya juga membuat Peraturan untuk CSR. Jika rekanan pihak ke tiga ini ada keuntungan silahkan bayar kepada forum CSR jangan kasih ke dinas ini dinas itu," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com