"Tujuannya adalah berkunjung untuk melakukan pengecekan terhadap kesatuan kepolisian," kata Badrodin, Selasa (15/12/2015) saat menjawab pertanyaan sesepuh adat dalam upacara potong pantan.
Dalam upacara potong pantan, Kapolri memotong kayu berdiameter sekitar 5 centimeter dengan menggunakan mandau, senjata tradisional suku Dayak.
Upacara adat itu dilakukan untuk penyambutan serta memohon keselamatan.
Sebelum memotong pantan, Kapolri disambut tarian Mamparahan Kamenteng yang dibawakan oleh para penari dari Sanggar Balanga Tingang.
Tarian ini melukiskan kegagahan, keberanian, dan kekuatan suku Dayak dalam mempertahankan kesatuan dan persatuan wilayahnya.
Tarian ini biasa disajikan untuk menyambut tamu-tamu kehormatan atau raja yang datang berkunjung ke wilayah suku Dayak.
Dalam kunjungan sehari itu, Kapolri dijadwalkan membuka acara pelatihan polwan dan meninjau jajaran kepolisian di Markas Polda Kalteng.
Kalimantan Tengah menjadi salah satu perhatian kepolisian dalam hal pengamanan pilkada karena pemilihan gubernur dan calon gubernur ditunda.