Pencurian Motor Merajalela di Kampus, Mahasiswa Bentrok dengan Satpam

Dalam aksi ini, para mahasiswa menuntut peningkatan fasilitas keamanan kampus. Namun, aksi yang tadinya damai menjadi ricuh ketika sejumlah mahasiswa terlibat keributan dengan polisi.

Para mahasiswa lalu terlibat kejar-kejaran dengan personel satuan pengamanan (Satpam). Mereka lalu merusak pos satpam.

Dalam unjuk rasa, mahasiswa protes dengan dengan maraknya aksi pencurian kendaraan sepeda motor di dalam kampus mereka. Sambil berorasi, mahasiswa meminta agar pihak rektorat segera menemui mereka.

"Hampir setiap hari ada motor yang dicuri jadi apa gunanya sekurity kalau begini jadinya," ujar Andi Awa Massilingang, salah seorang orator.

Lantaran tak direspons oleh pihak kampus, mahasiswa lalu melanjutkan aksinya di depan kampus mereka. Tak hanya membakar ban bekas, mahasiswa juga menahan sejumlah truk untuk dijadikan panggung orasi sehingga memicu keributan dengan dengan aparat kepolisian yang melakukan pengamanan.

Aksi saling dorong antarmahasiswa dengan polisi terjadi setelah salah seorang sekuriti mencabut sebilah badik dan hendak menikam salah seorang pengunjuk rasa.

Akibatnya, aksi kejar-kejaran antara mahasiswa dengan sekuriti tak terhindarkan.

"Tuntutan kami sederhana dan demi kampus ke depannya tapi malah ada satpam yang cabut badik makanya teman-teman emosi," ujar Hamdani, Ketua BEM FISIP UNISMUH Makassar.

Aksi ini berakhir setelah sejumlah pihak kampus menemui para mahasiswa. Pihak rektorat berjanji akan memenuhi tuntutan mahasiswa

"Tuntutan mereka demi kebaikan kita semua dan besok kami akan mulai pasang kamera cctv (Closed Circuit Television) untuk meminimalisir aksi pencurian motor di dalam kampus," kata Saiful Saleh, Ketua Badan Pengurus Harian (BPH) Unismuh Makassar.