Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Purwakarta Keberatan dengan Pernyataan Ridwan Kamil Terkait Ini

Kompas.com - 19/11/2015, 22:58 WIB
PURWAKARTA, KOMPAS.com - Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi menyiratkan keberatan pada pernyataan Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil di sebuah media.

Dedi merasa, pernyataan Ridwan Kamil di media tersebut membuat kesan seolah-olah Dedi sangat bernafsu untuk maju mencalon diri menjadi Gubernur Jawa Barat.

"Jadi saya bingung, yang pertama meminta saya untuk maju mencalon diri jadi Gubernur Jawa Barat itu justru Kang Emil. Kok, kenapa seolah-olah komentar jadi saya yang bernafsu mencalon?" kata Dedi kepada Tribunnews.com, Kamis (19/11/2015).

Dedi menceritakan, tak cuma sekali Kang Emil memintanya untuk maju mencalon Gubernur Jawa Barat.

Sebanyak tiga kali Ridwan Kamil meminta Dedi untuk bisa maju dalam kompetisi menjadi orang nomor satu di Jabar.

Kesempatan pertama, kata Dedi, saat Emil datang berkunjung ke Purwakarta dalam rangka mempelajari kebudayaan.

Pernyataan dan dukungan Ridwan Kamil, kata Dedi, juga disampaikan kembali saat Dedi balas berkunjung ke Balai Kota Bandung.

Kesempatan ketiga, kata Dedi, ketika deklarasi relawan pemenangan calon presiden di Bandung.

"Saya sempat tanya, 'Kenapa tidak Kang Emil yang maju?' Dia menjawab lebih memilih mencalon di wilayah urban seperti DKI Jakarta. Jadi kalau media mengonfirmasi, kenapa saya seperti bernafsu? Ya karena Kang Emil yang support," tutur Dedi.

Dedi Mulyadi belum memastikan diri apakah maju atau tidak dalam Pilkada Jabar mendatang. Meski begitu, ia menyatakan sudah mendapat banyak dukungan untuk maju.

Sebelumnya diberitakan, Ridwan Kamil yang dinilai sukses memimpin Bandung, memilih untuk tetap fokus pada posisinya saat ini ketimbang berbicara mengenai jabatan gubernur Jawa Barat periode mendatang.

"Ya, yang tahu Bupati Purkawarta yang semangat ingin jadi gubernur, sudah kelihatan. Silakan saja orang punya ambisi masing-masing," kata Ridwan Kamil.

Ridwan Kamil berharap, semua pihak berlomba dengan prestasi bukan saling menjatuhkan dalam urusan jabatan.

"Berlombalah dengan kebaikan prestasi, budaya politik itu harus dibangun dengan budaya politik prestasi bukan provokatif," kata dia. (*)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com