Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

LPSE Jabar Sudah 100 Persen, Aher Raih E-Procurement Award 2015

Kompas.com - 10/11/2015, 14:59 WIB
Nabilla Tashandra

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Gubernur Jawa Barat, Ahmad Heryawan (Aher), menerima penghargaan Nasional Procurement Award 2015 dari Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) untuk kategori Kepemimpinan dalam Transformasi Pengadaan Secara Elektronik.

Penghargaan tersebut merupakan penghargaan Layanan Pengadaan Secara Elektronik (LPSE) yang diterima Jawa Barat untuk keenam kalinya. Memulai LPSE pada 2008, Jawa Barat merupakan provinsi yang menggunakan sistem tersebut paling awal.

"Kita meresmikan LPSE 2008, 2009 sudah 76 persen. Sekarang sudah 100 persen. Jadi semua pengadaan barang dan jasa mulai dari yang terkecil sampai terbesar seluruhnya menggunakan LPSE," ujar Aher saat ditemui usai acara di Balai Sudirman, Jakarta, Selasa (10/11/2015).

Aher meyakini, sistem LPSE lebih aman, transparan dan secara kualitas lebih baik daripada sebelum menggunaka sistem tersebut. Selain itu, menurut Aher, persaingan yang terjadi juga lebih bebas.
 
"Saat belum menggunakan e-procurement, belum LPSE, relatif pemain lokal yg mendapatkan proyek-proyek di Jawa Barat. Tapi ketika dibuka, kan yang dapat bisa orang daerah lain," kata Aher.
 
Persaingan tersebut, menurut Aher, dapat menjadi pelajaran bagi setiap tender untuk terus meningkatkan kualitasnya, termasuk kualitas sumber daya manusianya.
 
Aher menuturkan, ada penghematan anggaran yang cukup banyak setelah menggunakan sistem LPSE. Menurut dia, untuk kategori lelang barang dan jasa 2015 yang saat ini sedang berjalan, penghematan sudah mencapai angka Rp 383 miliar.
 
"Ada penghematan yang cukup banyak. Mulai dari rata-rata 15 hingga 18 persen. Tentu ini sangat membanggakan kita. Tapi, pada saat yang bersamaan, kualitas juga harus kita pertahankan dengan baik," ungkap Aher.
 
Ia mengusulkan, ke depannya tidak lagi digunakan sebuah sistem untuk memenangkan harga yang paling efisien. Paling efisien tersebut, menurut Aher, seringkali diterjemahkan yang paling menguntungkan negara.
 
Padahal, ia menambahkan, belum tentu tender tersebut menguntungkan jika kualitas barang dan jasanya rendah yang kemudian malah merugikan negara.
 
"Oleh karena itu kita ingin kualitas yang tertinggi dengan harga yang paling wajar. Jadi nanti lewat sistem kualitas tertinggi dengan harga yang paling wajar, atau merit system disebutnya, tidak harus yang termurah yang dimenangkan. Tapi harga yang paling wajar dan paling memenuhi kualitas target yang diinginkan," tutur Aher.
 
Penghargaan diserahkan langsung oleh Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional/Bappenas, Sofyan Djalil, didampingi oleh Kepala LKPP, Agus Prabowo.
 
Selain Provinsi Jawa Barat, penghargaan juga diberikan kepada 16 peraih penghargaan yang terdiri dari kementerian serta pemerintah provinsi, kota, dan kabupaten.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com