Anak semata wayang ini sebelumnya sempat dirawat di rumah sakit selama sepekan akibat dipukul salah satu oknum guru disekolahnya.
"Siswa korban pemukulan tersebut sampai tidak nyaman lagi dan trauma untuk kembali ke bangku sekolahnya. Kepada orangtuanya dia minta untuk pindah sekolah," ungkap Ketua DPRD Kabupaten Semarang, Bambang Kusriyanto, Senin (9/11/2015).
Bambang mengaku telah melihat langsung kondisi AR di rumahnya. Dia menyesalkan tindak kekerasan oleh seorang guru terhadap siswanya yang dilakukan di depan teman-temannya.
"Ini sama saja guru mengajarkan kekerasan di sekolah. Karena tindakan ini dilakukan di hadapan teman-teman korban," tegasnya.
Bambang mendesak aparat Polres Semarang serius menangani kasus ini sehingga menimbulkan efek jera bagi pelakunya. Demikian pula yayasan dari MTs tersebut.
"Mestinya, lembaga atau pihak yayasan juga mempertimbangkan lebih jauh untuk menggunakan tenaga pengajar tersebut," imbuhnya.
AR mengalami cedera kepala ringan dan gangguan penglihatan akibat dianiaya gurunya berinisial KU. Korban sempat menjalani rawat inap di RSUD Ungaran. Kasus penganiayaan guru terhadap murid ini sekarang telah masuk ranah hukum dan tengah ditangani oleh Polres Semarang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.