Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siswi SMP di Ambon Diperkosa Kernet Truk Sampah dan Ayah Kandungnya

Kompas.com - 03/11/2015, 18:47 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis

AMBON, KOMPAS.com - Derita MLK (15) seorang siswi SMP di Kota Ambon yang diperkosa seorang kernet truk sampah Pemkot Ambon pekan lalu, ternyata belum berakhir.

MLK ternyata juga pernah diperkosa oleh ayah kandungnya sendiri, DTK (39).

Hal itu terungkap setelah korban menceritakan musibah yang menimpanya kepada ibu kandungnya dan memberikan keterangan lanjutan kepada penyidik Unit Perlindungan Anak Polres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease, Selasa (4/11/2015).

Kasubag Humas Polres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease, Iptu Meity Jacobus mengatakan, DTK tega memerkosa putri kandungnya itu pada Oktober2015 lalu.

Sayangnya, DTK menghilang dari rumahnya.

“Pelaku memerkosa anaknya itu Oktober kemarin di dalam kamar anaknya pada siang bolong,” kata Meity kepada wartawan.

Dia menjelaskan insiden itu terjadi saat korban sedang berada di kamarnya, tiba-tiba pelaku masuk dan menyuruh korban berbaring.

Namun karena tidak dihiraukan DTK langsung mendorong korban hingga terjatuh.

“Pelaku lalu mengancam korban dan setelah itu melancarkan aksi tidak terpujinya itu,” ujar Meity.

Meity menambahkan, saat itu korban sempat meronta-ronta namun karena kondisi fisiknya lemah, MLK tidak mampu berbuat apa-apa dan hanya bisa pasrah.

“Dari hasil keterangan korban, saat itu pelaku juga dalam keadaan mabuk, pelaku juga mengancam membunuh korban jika memberitahukan kepada ibunya,” kata dia.

Menurut Meity, DTK belum tertangkap karena saat ini yang bersangkutan tidak berada di Kota Ambon. Pelaku pergi meninggalkan rumah setelah melakukan perbuatan itu.

”Kita belum bisa menangkapnya karena dia tidak berada di Ambon, tapi nanti akan kita tangkap,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com