SURABAYA, KOMPAS.com - Pemerintah Kabupaten Lumajang merespon usulan untuk membenahi Rancangan Tata Ruang dan Wilayah (RTRW) wilayah pantai selatan kabupaten itu.
Dengan menggandeng perguruan tinggi, Pemkab Lumajang kini tengah mengkaji sisi keamanan pantai Lumajang khususnya terkait potensi tsunami.
"Sekarang masih dikaji lembaga kegempaan bersama Institut Teknologi Bandung (ITB), seberapa besar potensi tsunami di pantai Lumajang," kata Sekretaris Kabupaten Lumajang, Masudi, dalam forum diskusi tambang di Surabaya, Jumat (30/10/2015) sore.
Pihaknya tidak ingin, potensi wisata pantai selatan Lumajang justru membahayakan pengunjungnya.
"Untuk kebijakan jangka panjang, kami siap mengubah RTRW, namun harus tetap aman bagi masyarakat," tambahnya.
Saat ini, kata Masudi, aktifitas penambangan legal di Lumajang berangsur kondusif. Sudah ada sekitar 15 perusahaan tambang yang kembali beroperasi setelah sebelumnya, semua kegiatan tambang ditutup total setelah tewasnya Salim Kancil.
Penghentian kegiatan pertambangan karena pemerintah dalam hal ini Dinas Energi Sumber Daya Energi (ESDM) Provinsi Jatim menertibkan izin pertambangan di wilayah tersebut.
Sebelumnya, pihak Badan Lingkungan Hidup Provinsi Jatim dan Perum Perhutani sudah membangun rencana untuk memperbaiki kawasan pantai selatan Lumajang yang sudah rusak akibat penambangan liar, dengan menanami kawasan itu dengan mangrove.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.