Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sekolah Libur Sebulan, Hendra Bantu Ayahnya Padamkan Api di Kalteng

Kompas.com - 30/10/2015, 18:57 WIB
Kontributor Pontianak, Yohanes Kurnia Irawan

Penulis

PALANGKARAYA, KOMPAS.com - Hari masih belum terlalu siang. Waktu baru menunjukkan pukul 09.30, Jumat (30/10/2015).

Pendaran sinar matahari pun masih malu-malu menyinari bumi Tambun Bungai. Sekitar 30 kilometer dari Kota Palangkaraya ke arah Banjarmasin, terlihat sekelompok orang sedang berkerumun mengelilingi sebilah pipa yang terhubung dengan selang.

Pipa itu menancap masuk ke dalam tanah. Sedangkan selangnya, terhubung dengan mesin penyedot air dari genangan kanal beberapa meter dari tempat mereka.

Sesekali terdengar gelak tawa canda di antara mereka. Meski wajah terlihat lelah, baju kotor, dan aroma tubuh yang tak sedap, mereka terlihat masih bersemangat.

Di salah satu ujung selang, tampak seorang pemuda. Kostum tim Liga Primer Inggris, Chelsea, yang dikenakan pemuda itu membedakan dirinya dengan rekan-rekannya yang mengenakan seragam berwarna merah menyala.

Dia bernama Hendra, usianya baru 18 tahun. Hendra duduk di kelas tiga, SMK Negeri 7, jurusan pertanian di Palangkaraya.

Namun siapa sangka, di usianya yang belia itu Hendra adalah seorang relawan pemadam api yang berjibaku memadamkan kebakaran gambut di. Desa Tumbang Nusa, Kabupaten Pulang Pisau, selama dua bulan terakhir.

"Sudah satu bulan ini libur. Masuk dua tiga hari, libur lagi. Kalau asap reda sekolah nggak libur, kalau tiba-tiba parah langsung dipulangkan dan libur," kata Hendra di sela-sela aktivitasnya membantu pembuatan sumur bor untuk sumber air saat pemadaman, Jumat (30/10/2015).

Sebagai relawan lokal, Hendra paham betul dengan lokasi yang menjadi wilayah operasinya. Hampir dua bulan terakhir, Hendra bersama ayahnya berjibaku memadamkan api yang menghanguskan lahan gambut di tempat mereka tinggal.

"Sudah hampir dua bulan bantu bapak padamkan api. Sama adik dan kawan-kawan yang tinggal di dekat rumah juga. Rindu juga sih dengan kawan-kawan di sekolah, rindu belajar dengan kawan-kawan," tutur Hendra.

Saat ini, Hendra dan ayahnya merasa terbantu dengan kedatangan tim Sekolah Relawan yang turut berjibaku memadamkan kebakaran hutan gambut.

Setidaknya dalam tiga pekan terakhir, kehadiran tim Sekolah Relawan terasa sangat meringankan beban, termasuk dalam membuat sumur bor.

"Sekarang pakai sumur bor sumber airnya lebih banyak. Dulu sebelumnya sumber air cuma sumur gali, dipakai satu sampai dua jam sudah habis. Sekarang dipakai sampai 4 jam masih banyak airnya," katanya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com