Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolda Jabar Nilai Pilkada Calon Tunggal Sangat Bahaya

Kompas.com - 27/10/2015, 10:40 WIB
Kontributor Ciamis, Irwan Nugraha

Penulis

TASIKMALAYA, KOMPAS.com - Kepala Polda Jawa Barat Irjen Pol Moechgiyarto mengatakan, pemilihan kepala daerah calon tunggal dengan cara referendum dinilai sangat bahaya.

Pihaknya pun telah menyiapkan pengamanan khusus bagi Kabupaten Tasikmalaya, yang akan menggelar Pilkada Calon Tunggal 9 Desember mendatang.

"Pemilihan dengan sistem referendum sangat bahaya dan kami telah menyiapkan pengamanan khusus," kata Kapolda Jabar saat ditemui di Mako Polres Tasikmalaya Kota, Selasa (27/10/2015) pagi.

Pengamanan khusus ini, tambah dia, akan lebih diprioritaskan kepada pengamanan pasangan calon tunggal yang mengikuti perhelatan Pilkada.

Mulai dari jumlah anggota untuk pengawalan khusus, dan penambahan personel kepada jajaran Polres setempat.

"Kami sudah meminta kepada jajaran setempat untuk lebih intens dalam pengamanan. Khususnya pengawalan ketat terhadap calon, lebih merekat ke calon," tambah dia.

Sesuai prediksi kepolisian, di daerah Jawa Barat awalnya hanya ada dua daerah yang dinilai memiliki kerawanan tinggi yaitu daerah Pangandaran dan Karawang.

Namun, setelah ada putusan MK tentang calon tunggal, Kabupaten Tasikmalaya pun akan mendapatkan pengamanan sama dengan dua daerah tersebut.

"Awalnya daerah yang dinilai paling rawan di Jabar adalah Pangandaran dan Karawang. Tasik kan tadinya tak jadi Pilkada. Sekarang akan dilaksanakan, jadi pengamanan ketat pun akan diberlakukan di Kabupaten Tasikmalaya," ujar dia.

Kepala Polda pun telah meminta kepada seluruh jajaran Polres di tiga wilayah itu untuk segera melakukan pengamanan secara intensif.

"Meski baru prediksi, tetap pengamanan diberlakukan secara ketat," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com