Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Disangka Penculik, Seorang Ayah Babak Belur Dihajar Warga

Kompas.com - 08/10/2015, 19:33 WIB
Kontributor Lhokseumawe, Masriadi

Penulis

LHOKSEUMAWE, KOMPAS.com - Dua dari lima pria yang diduga membawa paksa SY, murid kelas lima SD Negeri 16 Sawang, Aceh Utara, Kamis (8/10/2015), babak belur dihajar massa di Desa Lhok Cut, Kecamatan Sawang.

Kedua pria itu, Irfandi (34) warga Aceh Besar dan Samsuddin (55) warga Banda Aceh. Belakangan setelah dibawa ke Mapolsek Sawang baru diketahui salah seorang dari lima pria itu adalah ayah kandung SY. Meski demikian hingga Kamis sore kedua orang itu masih diamankan di mapolsek.

Kasus ini berawal ketika SY sedang mengikuti proses belajar mengajar di sekolahnya. Tiba-tiba di depan sekolah berhenti sebuah mobil Toyota Avanza berwarna hitam. Dari mobil itu turun Samsuddin dan Irfandi yang langsung menuju ruang kelas lima.

Kedua pria itu kemudian masuk ke dalam kelas dan memanggil SY sebelum kemudian membawanya ke dalam mobil. Melihat kejadian itu, M Nur, seorang guru sekolah itu,  menghadang Irfandi. Namun, M Nur akhirnya membiarkan kedua pria itu membawa SY setelah pria lain di dalam mobil mengaku sebagai seorang anggota TNI.

Melihat gelagat aneh dari kelima orang pria itu, M Nur kemudian berteriak meminta bantuan warga. Mendengar teriakan M Nur, warga desa kemudian menghadang mobil Toyota Avanza itu. Bahkan beberapa orang langsung menaruh batu dan pohon kelapa di tengah untuk menghalangi mobil itu.

“Saat itu saya sedang minum kopi di warung Desa Lhok Cut, tiba –tiba ada warga dari Desa Gunci yang mengabari terjadi penculikan. Sehingga warga langsung bergerak melakukan upaya untuk mencegat,” kata Jailani, warga Desa Kubu Sawang kepada Kompas.com.

Setelah mobil itu berhenti, warga langsung meminta Irfandi yang mengemudikan mobil itu untuk membuka pintu. Namun, pria itu tak mau membuka pintu. Setelah warga memaksa, dua pria keluar dari mobil itu sambil marah-marah dan mengancam akan memukul warga.

Mendengar bentakan dari dua pria itu, warga menjadi marah dan langsung menghajar kedua pria tersebut hingga babak belur. Sedangkan tiga pria lain selamat dari amuk massa karena berada dalam mobil.

Kapolsek Sawang Iptu Bukhari menyebutkan, warga baru berhenti menghajar setelah kedua pria itu tidak sanggup melawan lagi. Sedangkan, warga lainnya langsung mengeluarkan SY dan menyerahkan bocah itu kepada ibu kandungnya, Idarwati yang berasal dari Desa Gunci, Kecamatan Sawang.

“Berdasarkan hasil penyelidikan sementara, saat Irfandi membawa anaknya dari sekolah itu tak meminta izin dan tidak mengabari kepada pihak sekolah, karena itu warga di kawasan itu mengira mereka penculik, sehinga mereka sempat dikeroyok massa,” ujarnya.

Seharusnya, ujar Kapolsek, Irfandi meminta izin guru sekolah terlebih dahulu sebelum menemui dan membawa pergi anaknya. “Ini sampai sekarang mereka masih di Polsek,” katanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com