Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

BKSDA Kalbar Gagal Ambil Orangutan Peliharaan Warga

Kompas.com - 06/10/2015, 21:12 WIB
Kontributor Pontianak, Yohanes Kurnia Irawan

Penulis

PONTIANAK, KOMPAS.com - Upaya Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalbar mengambil seekor orangutan yang dipelihara seorang warga terkendala lantaran sang pemilik sedang tak berada di rumah, Selasa (6/10/2015).

Orangutan tersebut dipelihara seorang warga yang tinggal di Desa Korek, Kecamatan Ambawang, Kabupaten Kubu Raya. Suasana rumah terlihat lengang saat dua orang petugas BKSDA Kalbar mendatangi rumah tersebut. Hanya tampak seorang anak berusia belasan tahun yang keluar masuk rumah tersebut.

Namun, anak tersebut terlihat acuh saat melihat petugas yang datang. Orangutan tersebut berada persis di sebelah rumah, di sebuah tempat yang mirip seperti garasi. Seutas rantai besi terlihat melingkar di lehernya. Rantai tersebut terikat pada salah satu tiang yang terhubung dari tanah hingga bagian atap.

Di situlah si orangutan itu hidup. Seonggok sampah terlihat berada di sekilingnya. Bahkan beberapa balok kayu dan papan paku berkarat berada persis di sekitar hewan itu dirantai. Sekilas, orangutan tersebut terlihat kurus. Bulunya yang berwarna kemerahan pun terlihat kusut. Sementara di sekilingnya terlihat bekas makanan seperti nasi yang mulai dikerumuni lalat.

Tak seharusnya orangutan menjadi satwa peliharaan. Hewan tersebut seharusnya hidup bergelantungan bebas dari pohon ke pohon di dalam hutan. Hampir tiga jam lamanya petugas BKSDA berusaha menghubungi si empunya rumah. Pembicaraan melalui sambungan telepon tersebut menunjukkan hari itu si orangutan belum bisa untuk "diselamatkan".

Gagal bertemu dengan pemilik rumah, kedua petugas BKSDA itu kemudian mendatangi kepala untuk berkoordinasi, terkait proses untuk membawa orangutan tersebut. Meski sudah bertemu dengan kepala desa tetap saja orangutan tersebut tetap belum bisa dibawa.

Menurut Staf Humas BKSDA Kalbar, Muhammad Soleh, proses yang melibatkan anggota BKSDA itu berawal dari informasi yang mengabarkan bahwa salah seorang warga memelihara orangutan. Sehingga dilakukan penelusuran keberadaan satwa dilindungi tersebut untuk segera diambil.

"Dari laporan masyarakat sehingga kami telusuri. Setelah dipastikan, kami segera melakukan upaya evakuasi dengan mendatangi rumah pemelihara," kata Soleh saat berada di lokasi rumah warga tersebut, Selasa (6/10/2015).

Namun, lantaran pemilik tak berada dirumah, upaya tersebut gagal dilakukan. Bahkan Kepala Desa yang yang ditemui Soleh dan rekannya menyarankan untuk menunggu pemiliknya, supaya tidak terjadi kesalahpahaman.

Soleh kemudian menghubungi Polsek Sungai Ambawang. Senada dengan Kepala Desa, jawaban polisi juga menyarankan Soleh menunggu si pemilik rumah pemelihara orangutan tersebut.

"Pak Kades dan Pak Kapolsek meminta untuk menunggu pemilik rumah karena dikhawatirkan akan terjadi kesalah pahaman," kata Soleh.

Rencananya, proses penyelamatan si orangutan tersebut akan dilanjutkan pada Rabu (7/9/2015). Koordinasi pun dilakukan untuk melancarkan proses pemindahan orangutan tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com