Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

“Mumpung Keluar, Jarang Bisa Ketemu Sultan Raja”

Kompas.com - 24/09/2015, 11:48 WIB
Kontributor Cirebon KompasTV, Muhamad Syahri Romdhon

Penulis

CIREBON, KOMPAS.com – Usai shalat Idul Adha 1436 Hijriyah, Masjid Agung Astana di Kompleks Situs Sejarah Gunung Jati, Kecamatan Gunung Jati, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat, Kamis (24/9/2015) pagi, dipenuhi warga.

“Mumpung (Sultan) keluar, jarang bisa nemui Sultan Raja,” ucap seorang jamaah yang berada di tengah kerumunan.

Di tengah desakan orang, dia siap-siap berebut untuk dapat berjabat tangan, dan silaturahim bersama Sultan Raja Mohama Raja Mohamad Emiruin dari Keraton Kanoman Cirebon.

Tak hanya sedikit, dia berdiri bersama para jamaah yang berasal dari berbagai kalangan, dalam dan luar Cirebon, pria wanita, tua, muda, bahkan hingga anak-anak. Meski berbaris, namun tak sedikit yang menyerobot, untuk dapat bersalaman lebih awal. Mereka memanfatkan momen dengan baik, lantaran tak semua orang dapat berjabat tangan dan bertemu sultan karena jarang dan sulit ditemui.

Beginilah momen silaturahim massal yang juga disebut Grebek Agung. Tradisi ini sudah membudaya dan turun temurun sejak lama. Tiap kali gema takbir terkumandang di hari raya Idul Adha, Sultan Raja, abdi dalem, sesepuh serta keluarga, memadati areal pemakaman salah satu wali penyebar agama Islam, di tanah jawa.

Tak hanya mereka, ratusan warga dalam dan luar Cirebon sudah berdatangan bebepara hari sebelum hari H Idul Adha. Bersama Sultan Raja Mohamad Emirudin, Keraton Kanoman, para abdi dalem ini berbaris berejer rapih.

Sultan raja berjubah emas, sementara rombongan berpakaian hijau dan putih-putih seperti para wali. Mereka menuju Masjid Agung Astana, dan solat berjamaah. Tak berbeda dengan shalat Idul Adha di daerah lain, Sultan bersama seluruh jamaah melaksanakan shalat, kotbah dan memanjatkan doa, seperti yang diajarkan Rasulullah melalui para Wali. Namun, setelah itu mereka tak langsung pulang melainkan bersilaturahim bersama.

“Sengaja ke sini sejak kemarin. Pengin salaman, dan silaturahmi. Mumpung keluar, jarang bisa nemui Sultan Raja,” ungkap Rokmi, warga Kabupaten Indramayu, Jawa Barat.

Wanita paruh baya ini bercerita, dia datang sejak Rabu petang dan merayakan takbiran Idul Adha bersama masyarakat sekitar. Bersama sanak keluarganya, Rokmi bermalam di masjid.

Dia tak banyak memberikan alasan memilih shalat berjamaah di masjid setempat daripada di kampung halamannya sendiri. Rokmi hanya berkata, berkunjungan dan sekaligus shalat Idul Adha di Masjid Agung di kompleks pemakaman salah satu penyebar agama Islam ini merupakan tradisi turun temurun nenek moyangnya.

Setiap kali Idul Adha datang dan juga Idul Fitri, dia bersama keluarganya memilih untuk shalat di lokasi.

“Nasihat orangtua dahulu. Sudah puluhan tahun dari dulu. Hanya ingin salaman dan silaturahim sama sultan,” ungkapnya.

Tak hanya Rokmi, sejak dua hari lalu, Nina Wati, sengaja datang jauh dari Jakarta bersama rekannya. Kunjungan kali pertamanya ini, juga diniatkan sebagai ajang silaturahim massal antar-warga bersama Sultan Raja, serta sanak keluarganya.

“Baru tahun ini, mungkin, kebetulan lagi ada ilham saja, tiba-tiba ingin merayakan solat Idul Adha di sini. Ingin silaturahmi, dan penasaran dengan Sultan,” ungkapnya sambil melempar senyum.

Usai silaturahim massal, Sultan Raja Muhamad Emirudin bersama para sesepuh, abdi dalem serta keluarga, menuju pemakaman salah satu wali sanga, penyebar agama islam di tanah jawa, Sunan Syekh Syarif Hidayatullah.

Mereka juga melewati tujuh tingkatan pintu, sembari membersihkan areal sekitar, sekaligus dan mendoakan para orang tua, dan keluarga yang lebih awal menemui Sang Pencipta.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com