Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Usut Kematian Gajah Yongki, Sampel Otopsi Dikirim ke Mabes Polri

Kompas.com - 23/09/2015, 11:33 WIB
Kontributor Lampung, Eni Muslihah

Penulis

BANDARLAMPUNG, KOMPAS.com - Terkait pengusutan tindakan kriminal terkait kematian gajah jantan jinak Yongki (34), pihak Balai Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) mengirimkan 10 spesimen atau sampel hasil outopsi ke Puslabfor Mabes Polri.

"Hari ini kami menuju Puslanfor Mabes Polri untuk melaporkan atas kematian gajah Yongki," kata Kepala Balai TNBBS Timbul Batubara saat dihubungi Kompas.com pada Rabu (23/9/2015).

Lebih lanjut ia mengatakan, tindakan ini merupakan pukulan berat bagi pihaknya yang telah berupaya melakukan pelestarian gajah khususnya di Sumatera.

Selanjutnya, demi mencegah keluarnya gading gajah milik Yongki, bersama Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Lampung dan kepolisian melakukan pengamanan ketat di jalur penyeberangan laut Pelabuhan Bakauheni Lampung Selatan.

Berdasarkan informasi yang dihimpun dari WWF pada Jumat (18/9/2015) sekitar pukul 07.30 WIB, gajah Yongki yang memiliki berat 3,3 ton itu ditemukan mati tanpa gading. Yongki merupakan salah satu anggota tim flying squad di Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS).

Flying squad, adalah sebutan untuk sekumpulan gajah yang telah dilatih untuk  melakukan mitigasi konflik antara gajah dan manusia.  

Gajah Yongki ditemukan mati oleh salah seorang mahout (pawang gajah) yang kala itu bermaksud memeriksa Gajah flying squad lainnya bernama Karnangin.

Gajah Yongki ketika ditemukan dalam keadaan tergeletak dengan posisi kepala miring ke kanan. Tidak ada tanda-tanda perlawanan dari gajah, tidak ada semak atau pohon yang rusak, rantai gajah masih melekat pada kedua kaki gajah Yongki.  

Setelah Yongki diketahui mati, Tim TNBBS bersama mahout melakukan penyisiran di sekitar lokasi kejadian sejauh radius 300 meter, namun tidak berhasil menemukan tanda-tanda yang memberi petunjuk penyebab kematian Yongki.

Selanjutnya, Tim TN BBS bersama Tim LSM melanjutkan pelacakan dan juga melakukan otopsi pada bangkai Gajah Yongki. Observasi awal mengindikasikan gading dipotong menggunakan gergaji, lidah tidak berbuih, hanya terdapat luka sedikit dan kondisi lingkungan tidak nampak tanda-tanda perlawanan.  

Hasil pemeriksaan awal yang dilakukan oleh dokter hewan mengindikasikan kematian gajah kemungkinan disebabkan oleh racun atau bius. Bangkai Gajah Yongki saat ini sudah dibakar untuk menghindari kemungkinan penyebaran penyakit atas rekomendasi dokter hewan. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com