Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kisah Albertina Menanti Buah Hati yang Sebulan Diculik...

Kompas.com - 20/09/2015, 20:50 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis

AMBON, KOMPAS.com - Perasaan haru bercampur bahagia terpancar dari raut wajah Albertina Tahapary, ibu muda warga Lateri Ambon, Minggu (20/9/2015). Di Kantor Polres Pulau Ambon dia datang dengan mengenakan baju lengan pendek hitam putih sambil ditemani beberapa orang kerabat.

Albertina datang untuk menunggu bayinya Mario yang diculik sebulan lalu. Dia mendapat kabar kalau bayi semata wayangnya itu akan segera tiba dan dibawa ke Kantor Polres setempat.

Tak cukup sejam menunggu, mobil Toyota Avanza putih bernomor polisi DE 1365 AD perlahan tiba di belakang Kantor Polres Pulau Ambon. Dari dalam mobil, keluar beberapa polisi sambil membawa seorang wanita. Dia adalah si penculik bayi Mario yang diketahui berinisial DDL.

Sementara sang bayi diturunkan dari pintu depan mobil bersama neneknya Tresya yang ikut menjemput langsung ke Maluku Barat Daya. Sempat terbawa emosi dan marah, Albertina langsung mengejar pelaku yang saat itu dikerumuni polisi. Namun upayanya gagal, karena si penculik langsung dibawa masuk ke ruang penyidik dengan pengamanan ketat.

Demi menenangkan Albertina, dia kemudian dibawa masuk ke salah satu ruang penyidik yang bersebelahan dengan ruang tersangka. Di ruang itu, wanita berusia 22 tahun ini pun mengungkapkan seluruh perasaannya setelah bayi kesayangannya itu kembali ditemukan.

”Saya sangat senang sekali dan saya bersyukur Mario bisa ditemukan dengan selamat,” kata dia.

Albertina mengatakan kabar ditemukannya buah hatinya itu diterimanya pada Sabtu pekan lalu. Saat itu, dia langsung memberitahukan informasi tersebut kepada ibu dan suaminya serta seluruh kerabatnya.

Demi memastikan kebenaran kabar tersebut, Tresya sang nenek langsung terbang menuju MBD sementara sang ibu menunggu di Ambon. Menurut Albertina sebelum mendengar berita itu, berhari-hari dia terus mencari tahu keberadaan buah hatinya itu.

Bersama suaminya, mereka selalu mendatangi Pasar Mardika tempat terakhir bayinya hilang diculik. Namun upayanya untuk menemukan anaknya tak kunjung mendapat titik terang. Meski begitu dia tidak pernah berputus asa untuk mencari anaknya itu.

Dia mengaku beberapa hari sebelum dia mendengar kabar tersebut, dia sempat bermimpi. Dalam mimpinya Albertina mengaku melihat seorang lelaki yang tak dikenalinya terus membantu mencari anak itu.

Saat itu lelaki yang ada dalam mimpi itu kemudian memberitahukan kepada Albertina kalau anaknya masih hidup dan akan segera ditemukan. Lelaki itu pun meminta Albertina untuk pergi ke kampong halamannya di Hulaliu, Kabupaten Maluku Tengah.

“Saya kemudian memberitahukan mimpi itu kepada ibu dan suami saya. Dan ibu saya mengatakan kalau itu mimpi yang baik dia juga meminta saya ke kampung halaman sesuai dengan petunjuk mimpi,” ujar dia.

Saat itulah dia mulai berkeyakinan jika Mario akan ditemukan. Dia pun mengaku tak lupa memanjatkan doa kepada Tuhan semoga anaknya dapat dipertemukan kembali dengannya.

“Saya selalu berdoa setiap saat, dan jujur terkadang saya tidak bisa makan dan tak bisa tidur karena memikirkan Mario anak saya. Saya sangat sayang sekali kepada dia,” ujar dia.

Sebagai ungkapan rasa terima kasihnya itu Albertina pun bernazar akan memberikan sedikit dari rezeki yang didapatnya kepada gereja yang ada di sekitar tempat tinggalnya. Dia pun berjanji setelah ini dia akan lebih berhati-hati untuk menjaga anaknya itu.

“Saya juga ingin mengingatkan kepada ibu lainnya agar sebaiknya tidak mempercayai orang yang tidak kita kenali. Cukup apa yang saya rasakan jangan sampai ada ibu lainnya yang merasakan seperti saya,” kata dia.

Mario hilang diculik di Terminal Mardika pada Jumat (20/8/2015) lalu. Sebelum diculik, Mario sempat dibawa untuk berobat ke Puskesmas Lateri Kecamatan Baguala oleh ibunya.

Usai berobat, Albertina dan anaknya hendak pulang ke rumah. Namun saat dalam perjalanan pulang menghampiri korban dan mengajaknya ke Pasar Mardika. Entah kenapa sang ibu menuruti ajakan pelaku. Tiba di Pasar Mardika, pelaku membawa ibu korban dan Mario ke berkeliling di pasar tersebut.

Dia juga mengajak Albertina makan bakso. Petaka datang setelah ibu korban hendak masuk ke WC umum tak jauh dari terminal itu. Saat itulah pelaku meminta ibu korban untuk menitipkan Mario kepadanya. Albertina pun menuruti. Namun, baru beberapa saat masuk kamar kecil, ibu itu mendengar tangisan bayinya. Setelah keluar ternyata bayinya itu telah dibawa kabur. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com