Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tuntut Pelantikan Plt Bupati, Massa Lempari Rumah Seskab Poso dengan Telur Busuk

Kompas.com - 16/09/2015, 14:05 WIB
Kontributor Poso Kompas TV, Mansur

Penulis

POSO, KOMPAS.com — Aksi demonstrasi sekelompok orang yang menuntut pelantikan Pelaksana Tugas (Plt) Bupati Poso, Rabu (16/9/2015), diwarnai tindakan pelemparan telur busuk serta perusakan terhadap rumah dinas pejabat Sekretaris Daerah Kabupaten Poso.

Aksi tersebut diduga sebagai bentuk ketidakpuasan warga terhadap tertundanya pelantikan Plt Bupati yang sejak berakhirnya masa jabatan bupati Poso dan wakil bupati Poso pada akhir Agustus 2015 masih dijabat oleh Sin Songgoh yang juga merangkap jabatan sebagai Sekretaris Daerah Kabupaten Poso.

Rumah jabatan Sekab Poso yang beralamat di Jalan Pulau Kalimantan, Kelurahan Gebang Rejo, Kecamatan Poso Kota, rusak di kaca bagian depan akibat lemparan benda keras yang terjadi dalam sebuah aksi demonstrasi.

Selain pada dinding, pintu dan jendela juga dipenuhi isi telur dan tomat yang dilemparkan oleh massa yang marah terhadap lambannya proses pelantikan Plt Bupati Poso oleh Gubernur Sulteng Longki Janggola.

Massa berisi puluhan orang yang menamakan diri Forum Pembela Masyarakat Cinta Damai (FPMCD) Kabupaten Poso itu sempat berupaya memaksa masuk ke Rumah Jabatan Sekab Poso, tetapi dihadang oleh belasan anggota satpol PP yang mengakibatkan aksi saling dorong di antara kedua belah pihak.

Massa yang tidak bisa masuk akhirnya melemparkan puluhan telur dan tomat dari luar pagar hingga mengenai dinding rumah jabatan. Tidak puas dengan aksi pelemparan telur busuk dan tomat, massa akhirnya bergeser menuju kantor Bupati Poso untuk menyampaikan aspirasi. Namun, pintu kantor Bupati sudah dijaga oleh puluhan aparat kepolisian.

Dari luar pagar, massa menuntut Menteri Dalam Negeri agar segera menunjuk salah satu nama untuk dilantik oleh Gubernur sebagai plt, menggantikan Plh Bupati Poso. Massa menduga, tertundanya pelantikan didasari kepentingan pribadi dan kelompok yang berupaya melanggar aturan terkait agenda pilkada serentak di Poso pada 2015 mendatang.

"Saya selaku anggota DPRD Poso mempertanyakan kenapa sampai sekarang ini PLT Bupati Poso tidak kunjung dilantik. Saya yakin dan percaya, ini pasti permainan dari Plh Sin Songgo dengan Mendagri. Kalau sampai Senin depan tidak juga diganti oleh Mendagri, maka saya akan turunkan massa yang lebih besar lagi," ancam Muhaimin Yunus saat melakukan orasi di depan kantor Bupati Poso.

Selain mendesak Mendagri, massa juga menuntut Gubernur Sulawesi Tengah Longki Janggola agar mengangkat pejabat Plt Bupati Poso yang tidak terkontaminasi dengan rezim petahana untuk menjamin netralitas dan menghindari diskriminasi.

Massa juga mendesak pegawai negeri sipil agar tidak terlibat dalam politik praktis, termasuk mengimbau tokoh agama, tokoh pemuda, tokoh perempuan, semua seluruh elemen masyarakat untuk tidak memberikan dukungan kepada orang tertentu.

Usai gelar orasi, selanjutnya massa juga terpantau melakukan pawai keliling Kota Poso mencari keberadaan Sin Songgo yang kini masih menjabat Plh Bupati Poso. Karena tidak bisa menemukan Sin Songgo, massa akhirnya melampiaskan emosi dengan cara melempari poster dan baliho milik pejabat tersebut, yang terpasang di beberapa jalan protokol di dalam Kota Poso.

Massa akhirnya membubarkan diri setelah puluhan anggota Kepolisian Resor Poso diturunkan untuk mengamankan aksi massa. Hingga laporan ini diturunkan, belum ada konfirmasi ataupun tanggapan dari Sin Songgo.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com