Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapolrestabes: Begal di Makassar Sulit Diberantas karena Hukuman Ringan

Kompas.com - 14/09/2015, 16:50 WIB
Kontributor Makassar, Hendra Cipto

Penulis

MAKASSAR, KOMPAS.com - Aksi begal di Kota Makassar, Sulawesi Selatan masih terus terjadi dan terus memakan korban. Namun aksi brutal para begal sulit diberantas, karena para pelaku yang sudah tertangkap dan disidangkan selalu mendapat hukuman yang amat ringan.

Hukuman ringan untuk para begal ini diungkapkan Kapolrestabes Makassar, Komisaris Besar (Kombes) Polisi Fery Abraham kepada wartawan, Senin (14/9/2015). Bahkan aksi begal yang sering terjadi belakangan dilakukan para pelaku yang bebas dari penjara setelah menjalani hukuman.

"Sulit kita berantas, karena pelaku begalnya itu-itu saja. Jadi sudah keluar dari penjara, kembali berulah. Bagaimana tidak, mereka hanya divonis hukuman ringan oleh pengadilan. Dari sekian banyak kasus, 50 persen pelaku begal hanya dihukum 4 bulan penjara," kata Ferry.

Demi mengimbangi hukuman ringan yang dijatuhkan hakim kepada pelaku begal, kata Fery, ia telah mempersiapkan sebuah cara. Polisi, lanjut dia, akan memisahkan berkas perkara pelaku begal sesuai dengan aksi yang mereka lakukan di tempat kejadian perkara (TKP).

"Ada bahkan pelaku begal 14 TKP, hanya divonis 4 bulan penjara. Jadi saya sudah sampaikan ke anggota, agar disiasati. Maksudnya, setiap persidangan hanya satu kasus saja. Kalau kejahatannya 14 TKP, ya 14 kali juga sidang. Bisa-bisa pelaku dapat 14 tahun penjara juga dong," tambah Fery.

Rendahnya hukuman bagi para begal ini, ujar Fery menunjukkan belum mulusnya sinergi antara aparat kepolisian, jaksa dan hakim terkait pemberantasan begal di Makassar. "Kalau sudah ada kerjasama dan sinergi antarpenegak hukum dalam pemberantasan begal, pelaku tidak akan lagi mendapat hukuman ringan. Itu yang kita harapkan. Bahkan penadah barang curian dari pelaku begal bisa juga dihukum," tambahnya.

Saat ditanya jumlah aksi begal di Makassar, Fery mengatakan kepolisian belum merekap data terkait kasus begal di kota itu. Namun dia tidak memungkiri aksi begal di Makassar rata-rata terjadi tiga kali sehari, baik siang maupun malam.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com