Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menteri Susi Heran Garam Lokal Bersih, tetapi Tak Disukai Industri

Kompas.com - 11/09/2015, 16:39 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis

PAMEKASAN, KOMPAS.com — Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengaku kagum dengan produksi garam di Madura yang bersih dan bagus. Namun, dia heran karena banyak perusahaan di Indonesia yang enggan menggunakan garam rakyat.

"Seharusnya, industri di Indonesia sudah menggunakan garam lokal karena saya lihat garamnya bagus dan bersih," ujarnya saat bertemu dengan ratusan petani garam di Desa Majungan, Kecamatan Pademawu, Kabupaten Pamekasan, Jumat (11/9/2015).

Susi mengaku, dia membeli satu kemasan garam mandi impor seharga Rp 100.000. Menurut Susi, jika garam lokal diolah lebih baik untuk kebutuhan industri, harganya bisa lebih tinggi daripada harga saat ini.

Untuk menuju ke arah itu, Susi menyebutkan, sebaiknya ada uji laboratorium independen. Uji lab itu tidak hanya dilakukan di Indonesia, tetapi juga harus dikomparasikan dengan uji lab lain.

"Nanti akan kami uji lab ke Singapura atau kalau perlu kita bawa ke Eropa. Sebab, uji lab di Indonesia bisa berubah karena ada pengaruh lain," ujarnya.

Susi mengatakan, hal ini semata-mata dilakukan untuk memperjuangkan hak petani garam. Menurut dia, sangat tidak pantas jika sehari-hari petani berjemur di lahan garam, tetapi kemudian harganya anjlok.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com