Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sawah Alami Kekeringan, Petani Sedot Air Comberan untuk Pengairan

Kompas.com - 08/09/2015, 13:47 WIB
Kontributor Polewali, Junaedi

Penulis

POLEWALI MANDAR, KOMPAS.com - Untuk mengairi sawah yang kekeringan sejak kemarau panjang melanda sejak tiga bulan terakhir, para petani di lingkungan Patoke, Polewali Mandar, Sulawesi Barat, harus mengeluarkan biaya ekstra.

Mereka mengeluarkan uang untuk menyewa mesin pompa dan selang plastik sepanjang ratusan meter untuk menyedot air comberan kanal dan saluran pembuangan kotoran di tengah pemukiman warga. Sebagian petani yang lahannya tak bisa dijangkau selang plastik terpaksa membeli air PDAM untuk menyelamatkan padinya dari bencana kekeringan.

Kelompok tani di Lingkungan Patoke Polewali Mandar menyewa mesin pompa secara swadaya dengan harga Rp 150.000 per hari dan selang plastik sepanjang 70 meter dibeli secara patungan seharga Rp 700.000. Ini belum termasuk biaya BBM Rp 100.000 per hari untuk menjalankan mesin pompa yang mereka sewa.

Menurut Iwan, petani yang memilik lahan seluas satu hektar lebih ini mengeluh karena mengalami kerugian besar. Biaya hampir Rp 10 juta sudah dikeluarkan untuk biaya pengolahan, pengadaan bibit, pupuk dan pemeliharaan. Kini, para petani harus menguras kocek lebih dalam untuk baya tambahan sewa mesin pompa dan membeli selang plastik.

"Sawah di sini sudah kering selama tiga bulan. Saya sudah mengeluarkan jutaan rupiah untuk biaya operasional. Seperti traktor, pupuk, biaya tanam, pupuk dan sebagainya. Biaya ini belum termasuk sewa pompa air dan selang. Mudah-mudahan pemerintah bisa membantu kami mengatasi kekeringan ini," kata Iwan.

Petani lainnya yang lahannya jauh dari titik air terpaksa harus membeli air PDAM untuk mengairi lahannya. Untuk sawah seluar setenah hektar, misalnya, diperlukan hingga 7 tangki air PDAM berkapasitas 5.000 liter.

Akibatnya, mereka terpaksa harus mengeluarkan biaya tambahan sebesar Rp 150.000 per tangki.

Ihsan, petani di Polewali Mandar, mengatakan, untuk mengairi sekitar 30 area lahan padinya selama kekeringan, dia membutuhkan hingga lima tangki PDAM.

“Kalau satu tangki saja harganya Rp 150.000 itu artinya saat harus menambah biaya tambahan Rp 750.000,” ujar Ihsan.

Para petani berharap, janji Gubernur Sulbar dan Bupati Polewali Mandar untuk menyalurkan bantuan pengadaan mesin pompa untuk mengairi lahan mereka bukan cuma sekadar janji pelipur lara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com