Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Enam Bulan Bebas Penyakit Kelamin, 12 PSK Diberi Penghargaan

Kompas.com - 07/09/2015, 17:11 WIB
Kontributor Ungaran, Syahrul Munir

Penulis

UNGARAN, KOMPAS.com - Bebas dari penyakit kelamin enam bulan berturut-turut, sebanyak 12 orang Pekerja Seks Komersial (PSK) di lokalisasi Tegalpanas, Bergas, Kabupaten Semarang mendapatkan penghargaan.

Penghargaan tersebut diberikan sembilan perusahaan garmen dan tekstil besar di Kabupaten Semarang yang tergabung dalam Perusahaan Peduli HIV/AIDS (P2HIV) di lokalisasi Tegalpanas, Senin (7/9/2015).

Kesembilan perusahaan tersebut antara lain PT Eka sandang duta, PT Nada Surya Tunggal (NST), PT Buana Intisari Garment, PT Sumbiri, PT Pertiwi Indo Mas, PT Semarang Garment, PT Apac Inti, PT USG dan PT Hoplun.

"Penghargaan ini bertujuan untuk memotivasi para wanita pekerja seks (WPS) agar selalu menggunakan kondom dan rutin mengikuti pemeriksaaan IMS/HIV. Sehingga selalu terjaga kesehatan dan produktivitasnya," kata Koordinator LSM Sokoguru, Wahyu kepada Kompas.com.

Menurut Wahyu, kedua belas PSK tersebut dinyatakan bersih IMS selama enam bulan berturut-turut setelah melalui pemeriksan IMS. Selain memotivasi PSK untuk selalu menjaga kesehatan genitalnya, juga diharapkan para PSK mulai melakukan penjajakan untuk alih profesi.

"Ke depan kami akan menjalin kerjasama antara perusahaan yang peduli dengan HIV ini dengan paguyuban karaoke, untuk membekali keterampilan dan membuka kesempatan kerja bagi WPS aktif maupun eks WPS yang berniat alih profesi," ujar Wahyu.

Kegiatan pemberian penghargaan kepada PSK yang bersih dari penyakait kelamin ini, imbuh Wahyu, akan diselenggarakan setiap enam bulan sekali dengan wilayah yang diperluas hingga ke tiga lokalisasi lainnya. "Sehingga membuka peluang bagi PSK yang ingin berganti profesi serta menambahkan kesadaran kritis dan life skill PSK," tambah Wahyu.

Sementara itu, Nia ,bukan nama sebenarnya, menuturkan, sangat senang menerima penghargaan sebagai PSK yang bersih dari HIV/Aids. Dirinya menyadari bahwa pekerjaannya sangat berisiko terhadap kesehatan dan penularan penyakit kelamin yang mematikan.

"Saya selalu mewajibkan pelanggan pakai (kondom). Maunya sih berhenti jadi PSK, tapi belum punya gambaran mu kerja apa," katanya.

Dalam kegiatan pemberian penghargaan itu dihadiri juga KPA Kabupaten Semarang, Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi, Paguyuban Karaoke Tegalrejo serta perwakilan dari P2HIV.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com