Informasi dihimpun Kompas.com, Magna terlihat pada Sabtu (29/8/2015). Sedangkan, kawanan gajah liar lainnya belum terdeteksi.
Syamsuddin, Pelaksana Tugas Kepala Desa Pante Peusangan, mengaku masyarakat mendesak empat gajah terlatih yang sudah diturunkan tim BKSDA dapat cepat menggiring gajah liar kembali ke habitatnya.
”Kami sudah cukup resah karena lahan dirusak dan warga takut untuk beraktivitas. Kami harap setelah digiring gajah itu tak kembali lagi ke perkampungan,” kata Syamsuddin.
Kendati tak dapat memperkirakan berapa jumlah pasti gajah liar yang kerap melintasi perkebunan penduduk, Syamsuddin mengaku gajah Maqna dalam 20 hari belakangan ini kerap melintas, bahkan mendiami pemukiman penduduk setempat.
”Kalau perangkap buatan atau meriam Maqna sudah tak takut lagi. Jadi kami kehilangan akal untuk mengusir dia karena banyak kebun warga diobrak-abrik,” tambahnya.
Untuk itu, Syamsuddin dan warganya mendesak tim BKSDA khususnya Pemkab Bireuen mempercepat penggiringan gajah liar itu kembali ke habitatnya agar masyarakat bisa kembali beraktivitas normal.
Diberitakan sebelumnya, tim BKSDA Aceh menurunkan empat gajah terlatih, Jumat (28/8/2015) petang. Selama sepekan, diharapkan keempat gajah dapat melakukan penggiringan kawanan gajah liar ke habitatnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.