Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Rumpon Raksasa Milik Perusahaan Liar Ditebar di Laut Timor

Kompas.com - 20/08/2015, 21:21 WIB
Kontributor Kupang, Sigiranus Marutho Bere

Penulis

KUPANG, KOMPAS.com - Anggota Komite II Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, Ibrahim Agustinus Medah menyebutkan adanya pencurian ikan dalam jumlah besar di seputaran laut di wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT).

Hal tersebut disampaikan Medah saat tampil sebagai pembicara bersama Wakil Ketua DPD RI Gusti Kanjeng Ratu Hemas dan tiga orang anggota DPD RI asal NTT Abraham Paul Liyanto, Andreas Garu dan Syafrudin Atasoge dalam kegiatan rapat sinkronisasi aspirasi daerah bersama sejumlah pejabat pemerintah Provinsi dan Kabupaten Kota di NTT, yang berlangsung di Hotel Aston Kupang, Kamis (20/8/2015).

Menurut Medah, temuan tersebut sudah disampaikan langsung kepada Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti saat menggelar rapat kerja antara DPD RI dan Kementerian Kelautan dan Perikanan di Jakarta beberapa waktu lalu.

“Saya katakan pada ibu Menteri (Susi Pudjiastuti), bahwa illegal fishing yang dilakukan oleh kapal-kapal asing itu sebenarnya bukan hanya persoalan pada kapal-kapal penangkap itu saja, tetapi ada satu persoalan yang selama ini tersembunyi, yakni mengenai rumpon-rumpon raksasa yang dipasang oleh perusahaan liar yang tidak diketahui oleh pemerintah. Rumpon liar itu ditebar di Laut Timor dan Sabu,” beber Medah.

Itu artinya, lanjut Medah, ikan besar akhirnya terperangkap di rumpon liar itu. Oleh karenanya ia meminta kepada Menteri Susi agar semua rumpon liar itu segera dimusnahkan.

"Kita makan ikan yang ada di NTT ini adalah hasil dari ikan-ikan yang lolos di rumpon-rumpon raksasa yang mengelilingi pulau Timor dan Sabu tersebut ,” ujar Medah.

Medah pun meminta kepada Menteri Susi agar semua nelayan yang berada di NTT diberikan rumpon-rumpon air dangkal, sehingga nelayan akan lebih mudah untuk menangkap ikan.

”Maksud diberikan rumpon kepada nelayan lokal agar para nelayan kita tidak lagi berburu ikan, tetapi mereka hanya pergi untuk mengambil ikan di tempat yang namanya rumpon itu,” kata dia

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com