Warga pun ramai-ramai menyumbang. Warga baru menyadari kalau mereka tertipu lantaran janji Aludin hingga kini tidak kunjung terwujud.
“Jadi saudara Aludin ini meminta warga mengumpul uang untuk pemekaran desa, setelah dikumpul ternyata uangnya dipergunakan untuk kepentingan pribadi,”kata tokoh masyarakat setempat, La Hane, Selasa (18/8/2015).
Dia mengungkapkan, aksi penipuan yang dilakukan Aludin ini sudah dilakukannya sejak beberapa bulan lalu. Dalam aksi itu, dia mematok sumbangan dari warga desa mulai dari Rp 50.000 hingga Rp 100.000 per kepala keluarga.
“Hampir seluruh warga di sini menyumbang jadi kalau hitung-hitung sudah puluhan juta yang dikumpul warga kepadanya,” ucapnya.
Karena curiga dusun mereka belum juga dimekarkan, warga lalu mengecek ke kecamatan dan ternyata tidak ada rencana pemekaran apa pun di dusun itu. Hal itu pun membuat warga resah dan marah besar, namun Aludin yang mencium kecurigaan warga telah keburu kabur dari kampungnya.
“Hal ini sangat meresahkan sekali. Kami berencana akan ke kecamatan untuk melaporkan ke polisi biar dia diproses secara hukum,” ungkapnya.
Warga pun berjanji akan mengusirnya dari kampung jika suatu saat dia kembali ke dusun tersebut.
”Dia telah menipu seluruh warga di sini. Jadi kalau dia kembali, kami akan mengusirnya,” kata La Hane.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.