UNGARAN, KOMPAS.com - Sejumlah guru, termasuk kepala madrasah, di Kabupaten Semarang, terpaksa patungan demi kegiatan belajar mengajar tetap berjalan. Sebab, dana Bantuan Operasional Madrasah mulai dari Madrasah Ibtidaiyah (MI), Madrasah Tsanawiyah (MTs), maupun Madrasah Aliyah (MA) di Kabupaten Semarang tak kunjung cair sejak triwulan kedua atau April 2015.
"Banyak keluhan dari kepala sekolah dan guru madrasah. Kasihan kalau mereka harus menanggung biaya yang terbilang besar, jika terlalu lama tentu akan berdampak ke sektor lain," ungkap anggota Fraksi Golkar DPRD Kabupaten Semarang dari Partai PAN, Said Riswanto, Jumat (14/8/2015).
Said mengatakan, belum cairnya dana BOM sampai pertengahan Agustus 2015 ini mungkin juga dirasakan madrasah di seluruh Indonesia. Ini dikarenakan ada ketentuan baru yang harus dijalankan kedua belah pihak, yakni Kementerian Agama RI dan Kementerian Keuangan RI terkait pencairan BOM.
"Yang Januari hingga Maret 2015 sudah cair. Namun, April 2015 sampai Juni 2015 yang seharusnya cair Juli 2015 hingga saat ini belum cair. Kami minta instansi terkait segera berkoordinasi dengan pusat agar kendala yang ada segera teratasi," ucapnya.
Sementara itu, Kepala Kemenag Kabupaten Semarang, Subadi, menjelaskan bahwa kemarin pihaknya bersama Kanwil Kemenag Jawa Tengah telah menggelar sosialisasi Dana BOM. Dalam sosialisasi yang diikuti oleh 203 peserta perwakilan seluruh madrasah se-Kabupaten Semarang itu telah dipaparkan tentang petunjuk teknis dan petunjuk pelaksanaan Dana BOM.
"Ada ketentuan pencairan yang berubah. Kami berusaha mendorong agar dilakukan percepatan. Pencairan dana menunggu petunjuk dari pusat," kata Subadi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.