Tak terima kios mereka dibongkar paksa, para PKL dibantu warga setempat langsung memberikan perlawanan. Akibatnya, aksi saling baku hantam antara PKL dan petugas Satpol PP tak dapat dihindari.
Untuk menghindari kericuhan bertambah besar, puluhan petugas Polres Pulau Ambon dan Pulau-Pulau Lease langsung diturunkan ke lokasi kejadian untuk mengamankan situasi. Dalam aksi itu, sejumlah PKL terpaksa diamankan karena mencoba menyerang petugas Satpol PP dengan alat tajam, tetapi setelah itu kembali dilepas. Sejumlah PKL yang kiosnya dibongkar menjerit dan histeris saat aksi pembongkaran tersebut.
Pantauan di lapangan, kericuhan tersebut membuat Jalan Sultan Baabullah macet total. Namun, beberapa saat setelah itu, arus lalu lintas di kawasan itu kembali normal.
Salah seorang PKL mengatakan, Pemerintah Kota Ambon tidak adil dalam melakukan penertiban. Pasalnya, sejumlah PKL yang berjualan di jalan-jalan utama di kota itu tidak ditertibkan.
"Ada banyak PKL yang berjualan di jalan-jalan utama, tetapi mengapa tidak ditertibkan. Ini beda kasih namanya," ujar Ali.
Dia mengaku jika sebelum penertiban dilakukan, pihaknya telah diberi tahu. Namun, pihaknya menolak upaya penertiban tersebut karena kios-kios mereka itu tidak berada di jalan utama.
"Kenapa kios kita yang dibongkar sedangkan yang ada di jalan-jalan utama yang sering bikin macet tidak dibongkar?" keluhnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.