Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil Akui Masih Banyak Daerah Kumuh di Kota Bandung

Kompas.com - 07/08/2015, 19:39 WIB
Kontributor Bandung, Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil tak menampik jika masih terdapat kawasan kumuh di Kota Bandung. Pria yang biasa disapa Emil itu menjelaskan, kawasan kumuh di Kota Bandung mayoritas berada di daerah pusat kota.

"Kekumuhan masih ada, itu problem yang sedang kita bereskan, makanya kita minta bantuan dari Kementerian PU dan Kemenpera juga, sehingga suatu waktu bisa berkurang," ujar Emil saat ditemui di kawasan Buahbatu, Bandung, Jumat (7/8/2015).

Menurut Emil, salah satu solusi jangka pendek untuk mengatasi kawasan kumuh yakni dengan menjalankan program-program kebersihan lingkungan.

"Solusi jangka pendek selalu basic hygiene dulu seperti pembuatan MCK, itu yang kita bangun sehingga orang tidak buang air ke sungai atau ke tempat tidak layak. Di Bandung banyak biasanya di daerah tengah," kata Emil.

Dari data Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang Kota Bandung, terdapat 453 titik kawasan kumuh dengan luas 1.457,45 hektar di Kota Bandung. Hal tersebut terungkap dalam kunjungan para peserta lokakarya Media Program Peningkatan Kualitas Permukiman (P2KP) di aula Babakan Surabaya, Kecamatan Kiaracondong, Bandung, Kamis (6/8/2015) kemarin.

Menurut Kasi Pengembangan Perumahan Dinas Tata Ruang dan Cipta Karya Kota Bandung Isye Aisah, kawasan kelurahan Babakan Surabaya memiliki skor 42 merupakan tipologi kawasan permukiman miskin dan minim infrastruktur (kumuh tinggi) di atas Kelurahan Nyengseret, Derwati, Cisaranten Wetan, dan Kelurahan Sukamulya yang memiliki skor di bawah 40.

"Pemkot Bandung akan melakukan revitalisasi kawasan dan membangun apartemen rakyat. Target kita 2019 tidak ada lagi kawasan kumuh," ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com