Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wakapolda Sulselbar Marah-marah di Lokasi Rekonstruksi Pembunuhan Anggota Kostrad

Kompas.com - 07/08/2015, 16:34 WIB
Kontributor Makassar, Hendra Cipto

Penulis

MAKASSAR, KOMPAS.com — Kasus pembunuhan anggota Kostrad Kariango, Prajurit Satu (Pratu) Aspin, akhirnya terungkap. Dalam rekonstruksi, 6 anggota Brimob terdaftar untuk memperagakan adegan saat pembunuhan tersebut di lapangan belakang Markas Polda Sulselbar di Jalan Perintis Kemerdekaan, Makassar, Jumat (7/8/2015) sore.

Keenam anggota Brimob Polda Sulselbar yang terdaftar memperagakan adegan rekonstruksi pembunuhan Pratu Aspin masing-masing bernama Bharada Rahman, Brigpol Anwar, Brigpol Abdul, Bharada Husain, Brigpol Asriadi, dan Bripda Zainuddin. Hanya, Bharada Husain telah meninggal dunia sehari setelah Lebaran di Kabupaten Gowa akibat kecelakaan lalu lintas. Bharada Husain kemudian diwakili oleh pemeran pengganti yang juga merupakan anggota Polri.

Saat rekonstruksi berlangsung, Wakil Kepala Polda Sulselbar Brigadir Jenderal (Brigjen) Pol Ike Edwin yang datang ke lokasi rekonstruksi marah-marah. Pasalnya, banyak anggota Polri masuk ke lokasi rekonstruksi dan merekam adegan rekonstruksi dengan menggunakan ponsel.

Ike Edwin pun memerintahkan rekonstruksi diulang dari awal. Skenario adegan rekonstruksi pun dibacakan oleh penyidik menggunakan perangkat tata suara, padahal sebelumnya tidak.

"Saya minta semua adegan diulang. Tidak ada yang boleh masuk dalam lokasi rekonstruksi. Foto dan rekaman video hanya bisa diambil oleh penyidik guna kepentingan persidangan nanti," kata Ike Edwin.

Sontak, anggota Polri dan TNI yang berada di lapangan keluar dan ikut duduk di pinggir area rekonstruksi, seperti yang dilakukan para wartawan yang melakukan peliputan.

Sebelumnya diberitakan, insiden berdarah itu terjadi di Lapangan Syekh Yusuf, Kabupaten Gowa, Minggu (12/7/2015). Saat itu, dua anggota Kostrad, Prajurit Satu Aspin dan Prajurit Satu Faturahman, tengah mengobrol. Tiba-tiba, sekelompok orang tak dikenal menyerang mereka secara brutal. Keduanya sempat ditanyai soal identitas, apakah polisi atau tentara. Mereka lantas diserang dengan senjata tajam.

Aspin dan Faturahman mulanya dilarikan ke Rumah Sakit Syekh Yusuf yang terletak tak jauh dari tempat kejadian perkara. Karena kondisinya memburuk, Aspin dilarikan ke Rumah Sakit Wahidin Sudirohusodo, Makassar. Selang beberapa jam, pemuda itu tewas dengan luka bacok di dada kiri. Adapun Faturahman, yang menderita luka tikam pada perut, masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Pelamonia. [Baca juga: Ungkap Pembunuh Anggota Kostrad, TNI-Polri Bentuk Tim Terpadu]

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com