Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ridwan Kamil: Banyak PKL Cari-cari Alasan saat Akan Direlokasi

Kompas.com - 06/08/2015, 19:25 WIB
Kontributor Bandung, Dendi Ramdhani

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Wali Kota Bandung Ridwan Kamil menegaskan tak akan kompromi dengan pedagang kaki lima (PKL) yang bandel. Bersama jajarannya, dia berkomitmen akan menindak tegas para PKL di Kota Bandung yang tak taat aturan.

Pria yang akrab disapa Emil ini mengaku, banyak PKL yang mencari-cari alasan saat akan direlokasi.

"Jadi menyikapi para PKL ini. Pokoknya sesuai aturan hukum, kalau itu tidak boleh, ya tidak boleh," kata Emil di Bandung, Kamis (6/8/2015).

Emil menilai, Pemerintah Kota Bandung sudah berupaya mencari solusi untuk para PKL yang terkena relokasi.

"Kita kan ada unsur kemanusiaan mencari dulu solusi untuk merelokasi. Bagi PKL di zona merah, tidak ada alasan lagi untuk menolak pindah," ucapnya.

Salah satunya masalah PKL di Jalan Dayang Sumbi yang sempat bersikukuh enggan ditertibkan oleh Pemkot Bandung kini melunak. Pedagang ilegal yang lokasinya berada di depan kampus ITB tersebut akhirnya bersedia direlokasi.

"Ternyata hanya soal komunikasi saja yang jadi problem. Ya, sudah minggu depan kita bermusyawarah di balai kecamatan, nanti saya hadir juga kan sudah dikasih solusi. Mereka pindah ke lahan parkir di Sasana Budaya Ganesha (Sabuga)," tuturnya.

Menurut Emil, perkara semacam itu sangat sederhana jika para pedagang mau menuruti aturan. Pasalnya, Pemkot Bandung sendiri selalu memberikan solusi kepada para pedagang.

"Contoh di Simpang Dago, itu kan zona kuning berarti boleh berdagang, tapi jangan pagi-pagi karena bikin macet, kan begitu. Sebetulnya sederhana, namun kepada mereka yang sudah diberi solusi tetapi kekeuh masih ngarang-ngarang alasan, kita tidak akan kompromi, itu saja," tuturnya.

"Media juga bisa meliput lah kenapa menolak karena kadang-kadang para pedagang suka cari-cari alasan agar tidak pindah, padahal itu salah," ungkap Emil.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com