Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

P2TP2A: Kata Ibu Kandung Engeline, Sumbangan Rp 30 Juta Masih di Komnas Anak

Kompas.com - 05/08/2015, 13:39 WIB
Kontributor Denpasar, Sri Lestari

Penulis


DENPASAR, KOMPAS.com — Sumbangan atau kotak amal untuk Engeline yang diletakkan di tempat kejadian perkara (TKP) di Jalan Sedap Malam, Denpasar, menjadi perbincangan hangat. Pasalnya, melalui kotak di TKP, pengumpulan sumbangan untuk Engeline pernah dilakukan sebanyak dua kali.

Hasil pengumpulan pertama sebesar Rp 16 juta sudah diserahkan kepada ibu kandung Engeline. Sementara itu, hasil pengumpulan yang kedua sebesar Rp 30 juta kabarnya masih disimpan oleh Komnas Perlindungan Anak (Komnas PA).

Ini disampaikan oleh pendamping ibu kandung Engeline (Hamidah) dari Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Denpasar, Siti Sapurah (Ipung).

"Saya ditelepon sama Bu Hamidah, katanya Bu Naumi (dari Komnas PA) mau memberikan uang suka duka yang ada di TKP yang jumlahnya sekitar Rp 30 juta dan tiga karung boneka yang sudah diperlihatkan lewat foto. Katanya mau diserahkan pada Hari Anak (23/7/2015). Tanggal 23 Juli, Mbak Naumi datang (ke rumah Hamidah di Banyuwangi), tapi kok enggak dikasih (uangnya)," kata Ipung menirukan perkataan Hamidah, Selasa (4/8/2015).

Ipung menanyakan kepada Hamidah apakah sudah ditanyakan ke Naumi, Hamidah mengaku sudah menanyakannya.

"Saya sudah tanya (ke Naumi), 'Ibu (Naumi), katanya kemarin ngomong mau menyerahkan uang suka duka yang jumlahnya Rp 30 juta sama tiga karung boneka, bahkan sudah live di salah satu televisi akan mengantarkan boneka satu pikap boneka ke Banyuwangi. Nah sekarang saya ditanya sama orang sekampung dimana boneka-boneka itu?'" kata Ipung menirukan cerita Hamidah.

Jawaban Naumi selaku Ketua Tim Reaksi Cepat Komnas Perlindungan Anak kepada Hamidah di luar dugaan.

"Boneka ibu sudah kami sumbangkan kepada panti-panti asuhan yang ada di Bali. Kalau masalah uangnya, jangankan uang yang bisa saya serahkan, kantor saya di Jakarta saja terbakar," kata Ipung masih menirukan pernyataan Hamidah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com