Berdasarkan informasi yang diperoleh, Marzuki mengetahui bahwa kiosnya dibobol saat membuka toko. Dibantu sejumlah pedagang lainnya di kawasan Pasar Inpres Lhokseumawe, Marzuki berusaha mencari pencuri dan barang-barang yang dicurinya ke sejumlah sudut pasar dan belakang kantor Satpol PP dan WH Lhokseumawe sekitar 100 meter dari pasar tersebut.
Barang dagangan curian berupa beras, minyak goreng dan gula serta rempah-rempah dari kiosnya pun ditemukan ditumpuk di dalam rongsokan mobil rusak di belakang kantor Satpol PP dan WH Lhokseumawe.
Kepala Satpol PP dan WH hokseumawe, Irsyadi, mengaku pihaknya juga terkejut mengetahui ada barang curian yang disimpan di belakang kantornya.
Irsyadi mengatakan bahwa pedagang tersebut menemukan sendiri barang yang dicuri dalam kiosnya itu di belakang kantor tersebut, lalu setelah diketahui petugasnya yang sedang piket diberitahukan kepadanya.
“Kemungkinaan, barang yang dicuri pihak lain itu disembunyikan di belakang kantor karena lokasi itu tempat penyimpanan mobil rusak, sehingga jarang didatangi petugas,” ujar Irsyadi saat dihubungi via telepon.
Namun, Irsyadi memastikan bahwa tidak ada personel Satpol PP dan WH yang terlibat dalam aksi pencurian itu.
“Saya sudah panggil semua petugas yang piket malam kejadian itu, dan mereka mengaku tidak tahu menahu soal pencurian tersebut ,” katanya.
Namun, sambung Irsyadi, jika terbukti petugasnya terlibat, dia mempersilakan pedagang tersebut melapor ke polisi.
“Negara ini kan negara hukum. Jadi, silakan dilaporkan jika memang ada dugaan staf saya terlibat dalam aksi pencurian itu. Sejauh ini, saya pastikan staf saya tidak ada yang terlibat,” pungkasnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.