Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Barter Politik" di Surabaya dan Pacitan Jadi Sebab Risma Tak Punya Lawan?

Kompas.com - 04/08/2015, 10:28 WIB
Kontributor Surabaya, Achmad Faizal

Penulis

SURABAYA, KOMPAS.com - Batalnya pendaftaran pasangan calon penantang bakal calon wali kota Tri Rismaharini dan Wisnu Sakti Buana dalam pemilihan Wali Kota Surabaya, dinilai bukan hanya karena alasan teknis semata. Fenomena transaksi politik sejumlah partai diyakini menjadi alasan utama.

Pengamat politik yang juga koordinator Parlemen Watch Jawa Timur Umar Salahudin menilai, pendaftaran pasangan Dhimam Abror-Haris Purwoko tak ubahnya drama politik. Sebab, transaksi barter politik di tingkat elit antara Partai Demokrat dan PDI-P gagal.

"Karena PDI-P di Pacitan gagal mendaftarkan pasangannya untuk melawan calon tunggal yang diusung Partai Demokrat, maka Partai Demokrat di Surabaya juga membatalkan pendaftaran pasangan yang diusungnya untuk melawan PDI-P," kata dia, Selasa (4/8/2015).

Calon yang diusung bisa jadi juga calon boneka. Ini karena mereka mendaftar pada saat "injury time". "Jika mereka ingin tidak dikatakan calon boneka, seharusnya pasangan itu sudah dipersiapkan jauh-jauh hari dan tidak mendaftar disaat detik-detik penutupan pendaftaran,” ujar dia.

Terpisah, Ketua DPD Partai Demokrat Jatim, Soekarwo, membantah telah terjadi barter politik dalam pemilihan kepala daerah di Surabaya dan di Pacitan. "Tidak ada aksi barter politik, Silahkan semua orang menilainya," kata Soekarwo, melalui pesan singkatnya.

Soekarwo mengaku serius untuk mengusung pasangan calon melawan petahana di Surabaya, bahkan rekomendasi sengaja dikawal khusus ke kantor DPP Partai Demokrat di Jakarta. "Tapi partai tidak bisa intervensi soal masalah keluarga calon yang diusung, kami menghormati keputusan keluarga Haris Purwoko," ujar Soekarwo.

Sama seperti Surabaya, pilkada di Pacitan juga dipastikan tidak dapat digelar tahun ini karena hanya ada satu pasangan calon yang resmi mendaftar, yakni petahana Indartato-Yudi Sumbogo yang diusung Partai Demokrat, PKS, PPP, dan Partai Nasdem. 

Informasi yang dihimpun, di hari pendaftaran terakhir kemarin, PDI-P, Golkar, Gerindra, Hanura dan PAN, mendaftarkan pasangan Suyatno-Efendi Budi, namun ditolak KPU Pacitan karena banyak syarat administrasi wajib saat pendaftaran yang belum dimiliki. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com