Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Alasan Ridwan Kamil Kesulitan Pasang CCTV di Pasupati

Kompas.com - 03/08/2015, 20:35 WIB
Kontributor Bandung, Reni Susanti

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Jalan layang Pasupati Bandung beberapa kali dijadikan lokasi aksi kriminalitas. Terakhir, kasus penjambretan yang membuat Nita Yunita (24) dilarikan ke RS Santo Yusuf akibat luka parah yang dideritanya.

Meski kerap dijadikan lokasi kejahatan, hingga kini jalan layang atau fly over Pasupati tidak dilengkapi dengan kamera tersembunyi (CCTV). Wali Kota Bandung Ridwan Kamil beralasan, karena Pasupati merupakan jalan nasional, sehingga Pemkot Bandung sulit memasang CCTV di sana.

"Hingga kini masih minta izin boleh enggak masang CCTV punya Kota Bandung di aset milik nasional," ujar Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil, di ruang kerjanya, Senin (3/8/2015).

Emil menjelaskan, pihaknya tidak bisa membelanjakan anggaran di tanah atau jalan milik orang lain, termasuk milik pemprov dan pemerintah pusat. Beberapa lalu, Pemkot Bandung pernah memasang fasilitas publik di jalan millik Pemprov Jabar. Langkah Pemkot Bandung tersebut ditegur karena menyalahi aturan.

"Kita pernah ditegur karena melakukan kegiatan di jalan provinsi. Padahal buat warga, mereka enggak tahu mana jalan milik kota, mana provinsi," tuturnya.

Itulah mengapa, sambung Emil, hingga kini pihaknya belum memasang CCTV di jalan layang Pasupati. CCTV yang dimiliki Pemkot Bandung disimpan di perempatan-perempatan yang lahannya millik Kota Bandung. Saat ini, CCCTV yang terpasang di Kota Bandung kurang dari 100. Jumlah itu sangat jjauh dari nilai ideal kebutuhan CCTV yang mencapai 4.000 unit. Tahun ini, pihaknya menganggarkan pengadaan CCTV, namun jumlahnya tak jauh beda dengan tahun sebelumnya.

"Oleh-oleh dari Inggris kemarin sudah didiskusikan dengan DPRD. Bandung akan berinovasi dengan melibatkan swasta dalam pembangunannya melalui sistem PPP. Dengan konsep ini, taman, lampu, CCTV sekolah, dibangun swasta. Nanti kita bayarnya jangka panjang," tuturnya.

Sementara itu, Kapolresta Bandung Kombespol Angesta Romano Yoyol menjelaskan, fly over Pasupati gampang dijadikan lokasi kejahatan.

"Jalannya lurus. Jadi kalau beraksi tinggal ngebut saja," ungkapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com