Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Unjuk Rasa, Massa Dobrak Kantor KPU Kota Mataram

Kompas.com - 31/07/2015, 14:44 WIB
Kontributor Mataram, Karnia Septia

Penulis

MATARAM, KOMPAS.com - Puluhan massa yang tergabung dalam Galang Bulan mendobrak pintu gerbang kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kota Mataram di Nusa Tenggara Barat (NTB), Jumat (31/7/2015). Keributan terjadi saat para komisioner KPU mengadakan pertemuan dengan perwakilan partai politik (parpol) pendukung bakal calon wali kota dan wakil wali kota Mataram, Ahyar Abduh dan Mohan Roliskana (Aman).

Pertemuan yang berlangsung dengan agenda meminta penjelasan KPU terkait SK dukungan parpol berakhir buntu. Adu argumen antara parpol dan komisioner tidak bisa dihindari. Keributan di dalam kantor KPU pun merembet keluar.

Sekelompok massa yang sudah menunggu di luar kantor KPU tersulut emosi. Mereka mendobrak pagar hingga roboh dan merangsek masuk ke dalam kantor KPU. Aparat kepolisian mencoba menghalangi dan meminta massa agar tetap berada di luar pagar.

Keributan tersebut akhirnya bisa diredam. Massa aksi kembali ke tempat semula dan berorasi di luar pagar. Dalam orasinya, mereka menuntut agar KPU bersikap independen. Selain itu mereka meminta agar KPU tidak mengesahkan dukungan partai golkar karena salah satu SK yang diserahkan dianggap tidak memenuhi ketentuan.

Aksi ini diduga merupakan buntut dari munculnya bakal calon tunggal dalam pendaftaran pilkada Kota Mataram. Hingga saat ini, hanya ada satu pasangan calon yang telah mendaftar ke KPU yaitu, pasangan "Aman". Sementara pasangan "Rido" (Rosyadi Sayuti dan Kasdiono) yang sebelumnya telah melakukan deklarasi, hingga saat ini belum mendaftar ke KPU untuk maju sebagai bakal calon dalam pilkada Kota Mataram.

Sementara itu, Kabag Operasional Polres Mataram Kompol Mujahiddin mengatakan, sampai saat ini situasi keamanan menjelang pelaksanaan pilkada kota Mataram masih bisa dikendalikan. Sebanyak 40 personel kepolisian disiagakan di depan kantor KPU Kota Mataram. Selain kantor KPU, personel kepolisian juga disiagakan untuk menjaga beberapa objek vital lainnya.

"Kita lihat masih bisa teratasi. Kita siapkan 40 personel untuk berjaga siang-malam, 24 jam," kata Mujahiddin.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com