Tingginya volume kendaraan ini, menurut Wakil Direktur PT Lintas Marga Sedaya (LMS) Hudaya Arryanto, karena masyarakat ingin merasakan tol baru sepanjang 116,75 kilometer itu. Selain itu, jalan non-tol pantai utara (pantura) Jawa sudah diramaikan oleh pemudik yang menggunakan kendaraan roda dua.
Kendati volume kendaraan bertambah, Hudaya memastikan bahwa arus lalu lintas tetap lancar. Pihaknya juga menawarkan opsi jalur alternatif melalui Simpang Susun Sumberjaya di Km 175 jika kepadatan di Tol Cipali tak kunjung terurai.
"Di sepanjang jalan tidak terdapat penumpukan kendaraan. Pergerakan kendaraan tetap terjadi. Arus tersumbat saat memasuki gardu Tol Palimanan," ujar Hudaya kepada Kompas.com di ruang Traffic Monitoring Center LMS di Subang, Rabu (15/7/2015).
Meski demikian, Hudaya mengakui lambatnya layanan di gardu tol serta ketidaksiapan pengendara menyediakan uang tol ikut andil dalam terciptanya antrean kendaraan yang mengular hingga 42 kilometer pada pukul 16.30 WIB tadi.
"Jika uang sudah tersedia beserta kartu tolnya, layanan hanya sekitar 8 detik sampai 10 detik," imbuh Hudaya.
Berikut video perjalanan tim Kompas.com menyusuri Tol Cipali: