Sebelum mulai syuting, Pacman tak mengalihkan pandangannya ketika perempuan tua tersebut mengikat tumpukan kayu bakar dengan kain jarik. Saat ibu tersebut berusaha menggendong tumpukan kayu bakar, Pacquiao lantas segera mendekat untuk membantu.
Namun, belum sampai dia mendekat, beberapa kru lebih dulu membantu perempuan tua tersebut. Spontan, Pacquiao lantas bertanya kepada kru untuk memastikan apakah perempuan itu kuat menggendong setumpuk kayu bakar di punggungnya.
"Apa dia baik-baik saja?" tanya Pacquiao kepada salah satu kru.
Mendengar pertanyaan itu, salah satu kru menjelaskan bahwa aktivitas mencari kayu bakar dan membawa dengan cara digendong merupakan hal yang biasa dilakukan oleh perempuan-perempuan di lereng Merapi.
Setelah mendapat jawaban itu, Pacman pun melanjutkan aktingnya. Namun, di tengah syuting, petinju asal Filipina ini tampak meminta jaket karena merasa kedinginan. Menurut dia, suasana Kali Adem mirip dengan salah satu tempat di negaranya, yakni Baguio. Di daerah itu, suhunya juga sangat dingin.
"Di sini dingin, hampir sama dengan di Baguio, di sana juga dingin," tuturnya.
Dia mengaku baru pertama kali datang ke Yogyakarta. Dia pun merasa senang bisa berada di kota yang indah dan terkesan dengan keramahan masyarakat Yogyakarta.
"Ini yang pertama, saya senang. Masyarakat di sini sangat ramah," ujarnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.