Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Minim Alat Pemindai, Perbatasan RI-Malaysia Rawan Penyelundupan Narkoba

Kompas.com - 08/07/2015, 13:43 WIB
Kontributor Singkawang, Yohanes Kurnia Irawan

Penulis

PONTIANAK, KOMPAS.com -- Minimnya alat pemindai yang memadai di pos lintas batas RI-Malaysia di Entikong menyebabkan rawannya terjadi berbagai macam penyelundupan. Salah satu yang paling rawan diselundupkan adalah narkoba.

Kepala Polda Kalbar Brigjen Pol Arief Sulistiyanto mengungkapkan, tingkat kerawanan, terutama penyelundupan, sangat memungkinkan terjadi di perbatasan. Menurut dia, kebijakan ekspor yang lebih dipermudah daripada impor harus diimbangi antara pengawasan dan pelayananan.

"Belum ada alat pemindaian yang canggih di pos lintas batas, dan pemeriksaan serba-manual. Kebetulan petugas di sana jeli, semua barang diperiksa satu per satu," kata Arief, Rabu (8/7/2015).

Sebelumnya diberitakan, Direktorat Jenderal Bea dan Cukai Kakanwil Kalbar mengamankan 24.245 butir ekstasi jenis eramin-5 (happy five) dan sabu seberat 515,38 gram di pos lintas batas Entikong, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat, Kamis (2/7/2015). [Baca juga: Bea Cukai Amankan 24.245 Butir Ekstasi di Perbatasan RI-Malaysia]  

Arief sangat mengapresiasi hasil tangkapan narkoba yang dilakukan oleh Customs Narcotics Team (CNT) yang menggagalkan penyelundupan narkoba, Kamis (2/7/2015) lalu. Ungkapan tersebut disampaikan Arief dalam jumpa pers di kantor wilayah Ditjen Bea dan Cukai Kalbar, Rabu (8/7/2015).

Lebih lanjut Arief menjelaskan, pelaku yang ditangkap tersebut mengaku hanya sebagai kurir saja. Saat ini, koordinasi sinergis dari berbagai pihak dalam upaya mencegah maraknya peredaran narkoba di Kalbar sangat penting dalam mengungkap aktor utamanya.

"Dia ini mengaku hanya sebagai kurir narkoba, tapi yang paling kita cari adalah siapa yang memesan dan siapa yang mengirimnya. Tugas bersama kita dalam mengungkap siapa aktor utamanya," jelas Arief.

Kepala Kantor Wilayah Ditjen Bea dan Cukai Kalimantan Barat, Nirwala Dwi Haryanto, menjelaskan, dalam operasi ini pihaknya juga berkoordinasi dengan Customs di Malaysia. Kerja sama tersebut terjalin sehingga bisa mengungkap pelaku.

Terkait dengan peningkatan kualitas pelayanan dan pengawasan di perbatasan yang ada di Kalimantan Barat, Nirwala berharap amanat presiden Joko Widodo beberapa waktu lalu tersebut bisa segera terealisasi.

"Kalau saya sih ya ingin seperti perbatasan antara Amerika-Meksiko, di sana itu kan ketat sekali. Kalau yang sekarang ini kita masih bekerja manual, setiap ada barang yang dibawa oleh pelintas batas berbentuk serbuk atau bubuk langsung kita lakukan tes," kata Nirwala.

Dia juga mengimbau kepada kepada generasi muda supaya tidak tergoda oleh penyalahgunaan narkoba.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com