Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramadhan, Omzet Perajin Tenun Ikat Ini Melonjak hingga Rp 240 Juta

Kompas.com - 26/06/2015, 13:28 WIB
Kontributor Kediri, M Agus Fauzul Hakim

Penulis

KEDIRI, KOMPAS.com - Bulan Ramadhan menjadi berkah tersendiri bagi para perajin tenun ikat di Kota Kediri, Jawa Timur. Jumlah permintaan melonjak hingga 40 persen dibanding hari biasa.

Siti Ruqoyah, salah satu pengrajin tenun ikat asal Kelurahan Bandar Kidul mengaku, pada bulan biasa jumlah permintaan berada pada kisaran 1.125 potong kain. Saat ini, jumlah itu sudah naik tajam hingga mencapai 1.600 potong kain. Hal itu tentunya berimbas pada penambahan omzetnya dari Rp 170 juta per bulan menjadi Rp 240 juta.

"Pesanan terus berdatangan sejak menyambut bulan puasa kemarin," kata perajin pemilik merek Medali Mas di Kediri, Kamis (25/6/2015) kemarin.

Perempuan yang sudah menekuni usaha ini sejak tahun 1989 ini menambahkan, peningkatan permintaan itu berkat mengeksplorasi motif untuk menambah ragam produknya. Di antara motif terbaru yang dia miliki adalah motif rangrang, rangrang tirto, serta motif gelombang.

Kain yang dinamakan tenun ikat karena proses penciptaan motifnya dengan cara mengikat sekumpulan benangnya kemudian dipintal menggunakan alat pintal bukan mesin (APBM).  Selama ini produk tersebut memang sudah mempunyai pasar khusus, baik dari dalam negeri maupun mancanegara. Sehingga, penciptaan motif baru terus diperlukan untuk menyegarkan pasar.

Untuk harga jual kain tenun ikat, kata Ruqoyah, dipatok berdasarkan bahan dasarnya. Misalnya jenis katun dibanderol harga Rp 150.000 (ukuran 1x2,5 meter), semi sutra Rp 220.000, serta jenis kain sutra full dilego dengan harga Rp 350.000.

Sedangkan untuk menutup tingginya permintaan, dan rata-rata harus rampung sebelum Lebaran nanti, dia lalu memaksimalkannya dengan menggunakan 45 alat pintal ATBM dengan dibantu 85 karyawannya.

"Semua pesanan mintanya selesai sebelum Lebaran. Insya Allah dapat tercapailah," kata wanita yang merintis usaha bersama suaminya, Munawar.

Kawasan Kelurahan Bandar Kidul selama ini memang menjadi sentra perajin tenun ikat. Pemerintah setempat menjadikan kain ini menjadi produk unggulan daerah. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com