Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

"Tak Ada yang Tersisa Satu Pun, padahal Ini Menjelang Lebaran"

Kompas.com - 23/06/2015, 15:27 WIB
Kontributor Magelang, Ika Fitriana

Penulis


MAGELANG, KOMPAS.com — Wiwin (42) meratapi tumpukan barang dagangannya yang sudah menjadi arang dan abu di sudut Pasar Kaliangkrik, Kabupaten Magelang. Wanita asal Kabupaten Klaten, Jawa Tengah, itu sesekali menyeka air mata yang menetes di pipinya sembari mengais puing-puing kiosnya yang rata dengan tanah.

Kesedihan tak bisa ditutupi dari raut wajah Wiwin. Peristiwa kebakaran yang terjadi sekitar pukul 00.00 WIB itu telah memupuskan harapannya untuk mendulang rupiah pada hari raya Idul Fitri, Juli 2015 nanti. Semua barang dagangan berupa pakaian dilalap si jago merah tanpa sisa.

"Tidak ada yang tersisa satu pun, padahal saya baru menstok pakaian untuk dijajakan menjelang Lebaran ini. Lihat saja, arang-arang pakaian itu masih berupa tumpukan karena saya baru saja merapikannya," ucap Wiwin ditemui di lokasi kejadian, Selasa (23/6/2015).

Wiwin mengetahui musibah itu setelah dihubungi rekannya sekitar pukul 01.00 WIB. Wiwin pun hanya bisa pasrah mendengar kabar duka itu. Wiwin mengaku mengalami kerugian sekitar Rp 50 juta.

"Kebanyakan pedagang sedang banyak stok dagangan pakaian karena mendekati Lebaran dan tahun ajaran baru. Tapi, kini sudah habis, modal habis, kami tidak tahu bagaimana lagi," tutur Wiwin.

Nasib yang sama dialami Yasin (47), salah seorang pedagang cangkul. Yasin pun harus mengalami kerugian hingga Rp 30 juta lantaran kios dan seluruh isinya ludes terbakar. Padahal, rencananya ia akan membiayai kedua anaknya yang hendak masuk kuliah dan sekolah dasar (SD).

Yasin mengatakan, musibah serupa juga pernah dialami tiga tahun lalu di Pasar Bandongan, Kabupaten Magelang.

"Untuk modal usaha ini saja saya utang di bank Rp 60 juta, belum lunas. Tapi, saya ikhlas saja, (musibah) ini sudah ketentuan Tuhan, pasti ada jalan keluar," ucap warga Desa Beran, Kecamatan Bandongan, Kabupaten Magelang, itu.

Selain Wiwin dan Yasin, masih ada sekitar 250 pedagang yang juga menjadi korban kebakaran Pasar Kaliangkrik. Sebagian besar harus kehilangan seluruh barang dagangan, antara lain berupa pakaian, sembako, alat-alat rumah tangga, alat pertanian, daging, dan sebagainya.

Hingga kini, Polres Magelang masih melakukan penyelidikan dan memeriksa setidaknya tujuh orang saksi untuk mengetahui penyebab musibah kebakaran itu.

Selain itu, Tim Polda Jawa Tengah juga sudah melakukan olah tempat kejadian perkara (TKP) serta mengambil sejumlah sampel sisa kebakaran untuk selanjutnya diuji di laboratorium forensik (labfor).

"Kita belum bisa menyimpulkan penyebab kebakaran, sejauh ini masih dalam penyelidikan termasuk masih menunggu hasil uji labfor Polda Jawa Tengah," tandas Kepala Polres Magelang, AKBP Zain Dwi Nugroho.

Seperti diberitakan, Pasar Kaliangkrik yang terletak di lereng Gunung Sumbing itu terbakar (23/6/2015), sekitar pukul 00.00 WIB. Setidaknya 30 persen los dan kios habis rata dengan tanah akibat musibah tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com