Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Sering Dipukuli Kakak, Bocah AL Tak Mau Pulang ke Rumah

Kompas.com - 19/06/2015, 09:47 WIB
Kontributor Mataram, Karnia Septia

Penulis

MATARAM, KOMPAS.com — AL (10), anak perempuan yang diduga menjadi korban penelantaran di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), tidak mau kembali ke rumah karena takut dipukul oleh sang kakak, YR.

"Kakaknya sering mukul, makanya anaknya enggak berani pulang. Kami amankan kemari atas izin kepala lingkungan," kata Kepala LPA Mataram Sri Mawarni, Jumat (19/6/2015). (Baca: Bocah Telantar dengan Koreng di Badan Diamankan LPA Mataram)

Sri mengatakan, selain mengaku sering dipukul oleh kakaknya, AL juga mengaku tidak pernah keluar dari rumah. Setiap hari AL tinggal di kamar atas rumahnya dan diberi makan nasi bungkus.

Diberitakan sebelumnya, kasus dugaan penelantaran anak ini terungkap ketika warga di Lingkungan Monjok Baru, Kota Mataram, menemukan AL yang saat itu tengah duduk di pinggir jalan, Kamis.

Saat pertama kali ditemukan, kondisi anak tersebut cukup memprihatinkan. AL seperti anak yang tidak terurus dan jarang mandi. Selain tampak kurus, terdapat luka koreng yang cukup besar di bagian kepalanya.

"Kondisinya ndak terawat, badannya semua sakit terkena luka-luka karena penyakit gatal (koreng)," kata Sri.

Menurut Sri, warga sempat akan mengantar anak tersebut pulang ke rumah, tetapi AL menolak. AL mengaku takut pulang ke rumah karena sering dipukul oleh kakaknya, YR. Dari keterangan AL inilah warga curiga bahwa anak tersebut ditelantarkan.

Saat ini, kasus dugaan penelantaran anak masih ditangani oleh LPA Kota Mataram.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com