Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Diserang Dua Pemuda, Seorang Penambang Gunung Botak Terluka Parah

Kompas.com - 05/06/2015, 14:00 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis

AMBON, KOMPAS.com - Seorang penambang warga yang diduga berprofesi sebagai penambang ilegal bernama Baharudin terluka parah setelah diserang oleh dua orang pemuda tidak dikenal di kawasan penambangan emas Gunung Botak, Desa Wamsait Kabupaten Buru, Jumat (5/6/2015), sekitar pukul 08.00 WIT.

Korban diserang oleh kedua pelaku dengan menggunakan parang tepatnya di lokasi jalur A di kawasan itu. Akibat insiden tersebut, korban mengalami luka parah di sekujur tubuhnya setelah diparang di bagian kepala, rusuk, dan tangannya.

Kepala Polres Pulau Buru, AKBP Yugonarko saat dihubungi dari Ambon mengatakan hingga kini masih menyelidiki kasus tersebut. Menurut dia, usai menyerang korban, kedua pelaku yang belum diketahui identitasnya tersebut langsung kabur.

“Korban kondisinya parah, semoga dia selamat saat ini dia telah dirujuk ke RSUD Namlea, sementara kedua pelaku saat ini melarikan diri ke hutan,” ungkap dia.

Yugonarko mengatakan, pasca insiden itu, polisi kini tengah memburu dua pelaku tersebut. Polisi juga telah mengamankan sebuah sepeda motor yang digunakan para pelaku untuk melancarkan aksinya itu.

Sepeda motor tersebut kini telah berada di Kantor Polres setempat. “Pelaku saat ini dalam pengejaran. Barang bukti sepeda motor telah diamankan dan kita masih selidiki kasusnya,” ujarnya.

Dia menambahkan, perkelahian antarpenambang di kawasan Gunung Botak memang kerap terjadi, karena itu pihaknya akan terus berusaha semaksimal mungkin untuk mengantisipasi adanya pertikaian yang melibatkan kelompok warga.

“Di Gunung Botak itu perkelahian antarpenambang ini memang selalu terjadi, tugas kita saat ini berusaha untuk mencegah itu agar tidak melibatkan masa yang lebih besar,” kata dia.

Dia mengimbau kepada warga agar tidak terpancing dan memberikan kepercayaan kepada polisi untuk menangani setiap kasus hokum yang terjadi saat ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com