Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Temui Gubernur Maluku, Warga Adat Minta Gunung Botak Tidak Ditutup

Kompas.com - 02/04/2015, 21:35 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis

AMBON,KOMPAS.com - Tujuh perwakilan suku asli di Pulau Buru meminta kepada Gubernur Maluku Said Assagaf untuk tidak menutup kawasan tambang gunung botak dari aktivitas pertambangan rakyat. Suku asli itu selama ini merupakan pemilik lahan di kawasan tambang emas gunung Botak di desa Wamsait, Maluku.

“Kami sudah bertemu dengan Gubernur Maluku tadi, dan kami meminta kepadanya agar Gunung Botak tidak ditutup,” kata Roswel Nurlatu kepada sejumlah wartawan di Ambon, Kamis (2/4/2015).

Menurut dia, permintaan agar Gunung Botak tidak ditutup bagi warga adat setempat, karena dari kawasan itu warga dapat menghidupi keluarganya. Warga pun mengaku senang karena Gubernur mau menerima masukan mereka meski memberikan sejumlah pertimbangannya.

“Gubernur minta Gunung Botak agar ditata, sehingga tidak merusak lingkungan. Kami mendukung itu. termasuk penataan tromol dan zat berbahaya yang sering masuk ke sana,” ujar Roswel.

Dalam pertemuan itu, Roswel mengatakan, Gubernur juga meminta agar warga dapat menjaga lingkungan di Gunung Botak. Karena dampak dari pertambangan di kawasan itu sangat berbahaya terhadap lingkungan dan juga masyarakat setempat.

Meski begitu dia mengaku jika Gubernur memberikan kesempatan kepada warga adat untuk dapat mengelola hasil tambang di kawasan itu dengan tetap menjaga lingkungan dengan baik.

“Gubernur minta penataan agar tidak merugikan masyarakat, dan kita diberikan juga kesempatan. Karenanya kita senang sekali apalagi beliau mau menerima kita,” ujarnya.

Selain menemui Gubernur, sejumlah warga adat ini juga menemui Danrem 151 Binaya untuk meminta bantuan pengamanan terhadap warga adat di kawasan Gunung Botak. ”Kedatangan kita ke Ambon tujuannya untuk menemui Gubernur, Kapolda dan Danrem tapi kita belum menemui Kapolda,” ucapnya.

Gubernur Maluku beberapa waktu lalu telah memerintahkan kepada aparat TNI/Polri agar menutup kawasan tambang gunung botak, dan hal itu telah dilakukan. Penutupan kawasan Gunung Botak dilakukan karena selain merusak lingkungan, praktek penambangan di kawasan itu kerap memicu konflik antar warga lokal dan warga pendatang di daerah tersebut.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com