Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cegah Bentrok Susulan, Polisi Disiagakan di Gunung Botak

Kompas.com - 04/06/2015, 17:47 WIB
Kontributor Ambon, Rahmat Rahman Patty

Penulis

AMBON, KOMPAS.com - Jajaran Polres Pulau Buru mengerahkan personelnya di sejumlah titik yang dianggap rawan, guna menghindari terjadinya bentrok susulan antara penambang emas illegal dan warga lokal di kawasan Gunung Botak, Desa Wamsait, Pulau Buru, Maluku, Kamis (4/6/2015).

“Sudah ada personel yang disiagakan di sejumlah titik yang dianggap rawan, itu untuk menghindari adanya bentrok susulan,” ungkap Kepala Polres Pulau Buru, AKBP Yugonarko saat dihubngi dari Ambon, Kamis petang.

Menurut dia, pascabentrokan antara kedua kelompok, saat ini kondisi di desa Wamsaid sepenuhnya telah berangsur normal kembali. Meski begitu pihaknya tetap akan terus melakukan pemantauan guna menghindari hal-hal yang tidak diinginkan terjadi.

“Kewaspadaan dalam menjaga situasi di masyarakat perlu dilakukan agar semuanya bisa berjalan dengan baik,” kata dia.

Terkait insiden itu, dia pun mengimbau agar kedua kelompok warga tetap menahan diri dan dapat mematuhi aturan hukum yang berlaku, ”Seorang pelaku sudah ditahan sehingga semua pihak harus dapat menahan diri,” ujar dia.

Kepala bagian Ops Polres Buru, Kompol Agung Tribawanto mengaku telah mengerahkan dua peleton personel Sahabara untuk mengamankan situasi di wilayah itu. Jumlah personel nantinya akan membantu personel lainnya yang saat ini berada di kawasan tersebut.

Sebelumnya diberitakan, bentrokan antara penambang dan warga lokal di Desa Wamsaidpecah setelah seorang warga, SL, tewas ditikam seorang penambang di sebuah kafe di kawasan itu. Pasca pembunuhan tersebut warga yang marah dan langsung membakar sebuah pos polisi dan kafe yang ada di wilayah itu. Warga juga mengejar para penambang dengan menggunakan senjata tajam. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com