Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tepergok Curi Kalung Emas, Seorang Pria Tewas Dihajar Warga

Kompas.com - 12/05/2015, 18:13 WIB
Kontributor Pamekasan, Taufiqurrahman

Penulis


PAMEKASAN, KOMPAS.com - Seorang pria tewas diamuk massa, Selasa (12/5/2015), setelah tepergok mencuri kalung emas dan uang milik Hamimah, warga Dusun Kalak Timur, Desa Sotabar, Kecamatan Pasean, Kabupaten Pamekasan.

Pria yang belum diketahui identitasnya itu mengalami luka berlumur darah di bagian kepala dan sekujur tubuhnya.

Saat dikonfirmasi, Kepala Polsek Pasean, Iptu Adi Siswanto, menjelaskan, pelaku bersama dua rekannya melakukan pencurian di sebuah rumah milik Sulhan, suami Hamimah, dengan cara mencongkel jendela rumah Sulhan.

Setelah berhasil masuk ke dalam rumah Sulhan, pelaku berhasil mengambil uang Rp 500.000. Aksi tersebut berlanjut kepada pencurian kalung emas yang dipakai Halimah.

"Saat kalung emas di leher Halimah hendak diambil, Halimah terbangun dan langsung teriak maling," ujar Adi Siswanto.

Mendengar isterinya berteriak, Sulhan kemudian bangun. Sulhan sempat duel dengan pelaku pencurian di dalam rumah.

Sementara itu, dua rekan pelaku memilih lari untuk menyelamatkan diri. Pelaku berduel satu lawan satu dengan Sulhan, sedangkan warga sudah menunggu di luar rumah Sulhan.

"Pelaku mencoba lari menyusul dua rekannya, namun di luar sudah dihadang warga. Warga kemudian memukuli pelaku hingga tewas," ungkapnya.

Polisi yang datang ke tempat kejadian perkara sudah menemukan pelaku pencurian sudah tewas. Jenazahnya langsung dibawa ke Puskesmas Pasean. Namun karena di Puskesmas tidak ada kamar mayat, mayat pelaku kemudian dibawa ke rumah sakit daerah dr. H. Slamet Martodirjo Pamekasan.

Adi Siswanto mengungkapkan, jika ada yang mengenali korban diharapkan bisa mendatangi pihak rumah sakit. Polisi masih akan menyelidiki peristiwa ini, termasuk pencarian dua rekan korban yang terlibat dalam pencurian di rumah Sulhan. Pasalnya, dua orang itu yang tahu identitas korban tewas.

"Untuk pemilik rumah, nanti akan kami mintai keterangan juga," tandasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com