Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bupati Kolaka Bantah Lahan Sawit Jadi Penyebab Banjir

Kompas.com - 06/05/2015, 08:32 WIB
Kontributor Kolaka, Suparman Sultan

Penulis

KOLAKA, KOMPAS.com - Sebagian besar warga Desa Popalia dan Oneha, Kecamatan Tanggetada, Kolaka, Sulawesi Tenggara menuding, bencana banjir di desa mereka akibat aktivitas perusahaan kelapa sawit PT. Damai Jaya Lestari.

Perusahaan itu dituding melakukan perusakan lingkungan, sehingga daerah resapan air yang ada di gunung berkurang. "Sejak dibuka perkebunan kelapa sawit itu setiap musim hujan pasti kebanjiran. Kami menilai jika kebun kelapa sawit itulah yang jadi penyebabnya. Ribuan hektar itu lahan di gunung dibuka untuk sawit," tegas Ansar, warga Desa Popalia, Rabu (6/5/2015).

Namun, tudingan warga ini dibantah Bupati Kolaka Ahmad Safei. Menurut dia, saat ini pohon-pohon sawit di lahan tersebut sudah besar dan di sekitarnya pun ditumbuhi tanaman lain. Sehingga daerah resapan air tetap terjaga. "Saya lihat secara keilmuaan yah," kata Syafei.

"Ini kumpulan dari sungai-sungai kecil yang melintas. Kita akan libatkan (PT. DJL) dalam program pembuatan cekdam, mungkin mereka belum tahu, jadi nanti kita panggil," kata Bupati lagi.

Menurut Bupati, dengan adanya cekdam, maka warga di dua desa yang menjadi langganan banjir akan terbebas dari masalah. "Kita sudah kordinasi dengan Kadis PU, Badan Bencana BPBD, Kadis Sosial, Kapolres, DPRD, Danramil, Camat, untuk menanggulangi banjir, sungai ini akan diluruskan. Kemudian kami akan buat cekdam untuk menanggulangi agar banjir tidak terjadi lagi," tegas dia.

Sebelumnya, dua desa tersebut terendam banjir hingga lebih dari satu meter, setelah guyuran hujan deras selama dua jam. Akibatnya, puluhan rumah warga rusak serta kerugian ditaksir mencapai ratusan juta rupiah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com