Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tiga Pendaki yang Hilang di Everest Diyakini Bisa Bertahan di Kondisi Ekstrem

Kompas.com - 27/04/2015, 20:37 WIB
Kontributor Bandung, Rio Kuswandi

Penulis

BANDUNG, KOMPAS.com - Ketua Taruna Hiking Club Bandung, Grahito Handaru mengatakan, pihaknya sudah tak meragukan lagi ketahanan dan mental ketiga pendaki asal Bandung yang tengah hiking ke Puncak Everest, Nepal. Ketiga pendaki itu, Jerun Hehuwat (39), Kadek Andana (26), dan Alma Parahita (32), dikabarkan hilang kontak setelah terjadi gempa 7,9 skala richter yang mengguncang Nepal.

"Mental dan fisik mereka sudah hebat betul. Saya sudah kenal betul mereka, kalau mereka bisa bertahan, mereka bisa bertahan hidup di kondisi yang sangat ekstrem," kata Grahito saat ditemui di posko informasi sekaligus kediaman Kadek di Jalan Bukit Dago Utara II No. 20x, Bandung, Jawa Barat, Senin (27/4/2015).

Aktivitas latihan pun selalu rutin dilaksanakan, baik pelatihan yang terprogram atau tidak terprogram. "Latihan fitnes rutin, ada yang terprogram ada yang dilakukan sendiri-sendiri," kata dia.

Selain itu, latihan-latihan aktivitas pendakian terus dilakukan di alam bebas. Menurut Grahito, melakukan pendakian bagi mereka bukan hal baru. Mereka sudah menaklukkan beberapa gunung di Indonesia. "Mereka sudah berpengalaman naik gunung," ujarnya.

Bahkan, sebelum melakukan pendakian ke puncak Everest, Nepal, timnya sudah mengundang narasumber dari Wanadri dan Eiger untuk memberikan pelatihan khusus. Mereka telah dibekali untuk melakukan pendakian di puncak Everest.

"Sebelum melakukan pendakian, mereka sudah melakukan latihan secara mental dengan mendatangkan narasumber. (Mereka) diberikan penjelasan bagaimana ketika mendaki di sana," tuturnya.

Hingga saat ini, belum ada kabar terbaru terkait tiga pendaki yang dikabarkan hilang kontak tersebut. Pihaknya mengaku optimis keadaan mereka saat ini baik-baik saja. "Kami di sini terus berdoa semoga mereka cepat pulang dengan selamat," ujarnya.

Jerun Hehuwat, Kadek Andana, dan Alma Parahita, masih berada di Nepal ketika daerah tersebut diguncang gempa 7,9 SR pada Sabtu (25/4/2015) siang. Hingga saat ini korban dilaporkan meninggal mencapai ribuan orang. Evakuasi terus dilakukan. (Baca: Tiga WNI Pendaki Everest Masih Belum Bisa Dikontak)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com