Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Surati UGM karena Soal UN Bocor, Tsaqif Sempat Terima Ancaman

Kompas.com - 22/04/2015, 15:03 WIB
Kontributor Yogyakarta, Wijaya Kusuma

Penulis


YOGYAKARTA, KOMPAS.com
- Muhammad Tsaqif Wismadi (17), siswa SMA Negeri 3 Yogyakarta, menerima pin 'Berani Jujur Hebat' dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Rabu (22/4/2015), setelah mengirimkan email ke Universitas Gajah Mada (UGM) agar tidak menjadikan nilai ujian nasional (UN) sebagai penentu hasil SNMPTN (baca selengkapnya: Soal UN Bocor, Siswa SMA 3 Surati UGM agar Tak Pakai Nilai UN di SNMPTN).

Dia melakukan hal itu setelah soal Ujian Nasional tahun 2015 bocor dan terunggah di google drive. Tsaqif mengatakan, sikap ini merupakan buah dari didikan kedua orang tuanya.

"Orangtua sejak saya kecil selalu menanamkan pentingnya sikap jujur. Di keluarga, sikap itu menjadi yang utama," ujar Tsaqif.

Anak kedua dari empat bersaudara ini mengaku sejak kecil hal-hal kecil tentang kejujuran sudah mulai ditanamkan oleh kedua orangtuanya. Jika dirinya dan saudara-saudaranya ketahuan tidak jujur, kedua orangtuanya pasti akan memarahi.

Satu momen yang diingatnya sampai saat ini adalah, ketika ia pergi bersama ayahnya dengan mobil. Saat itu, dia membuang minuman dari jendela mobil. Ayahnya lalu bertanya apa Tsaqif membuang bungkus minuman sembarangan. Karena takut, Tsaqif menjawab tidak.

Tiba-tiba, sang ayah berhenti dan turun dari mobil lalu mengambil bungkus minuman yang dibuangnya ke bak sampah. Sang ayah pun lantas memarahi Tsaqif atas perilakunya itu.

"Saya masih ingat kejadian itu. Bapak berhenti lalu turun mengambil sampah itu, saya mikirnya hanya sampah dan enggak ada orang yang lihat. Bapak marah waktu itu," ucapnya mengenang peristiwa itu.

Menurut dia, ayahnya, Arif Wismadi, yang saat ini bekerja menjadi dosen di Universitas Islam Indonesia (UII) merupakan sosok yang tegas dan terkenal dengan integritasnya. Sosok sang ayah itulah yang menginspirasinya untuk terus menjadi manusia yang jujur.

Dari hal-hal kecil seperti itulah, karakter Tsaqif terbentuk untuk menjadi manusia yang berintegritas dan menjunjung tinggi kejujuran.

"Bapak integritasnya tidak diragukan. Dia sosok yang tegas dan berkomitmen dengan kejujuran," tandasnya.

Tsaqif terima ancaman

Namun, Tsaqif mengaku memiliki sikap jujur dan berani tidaklah mudah. Dia mengaku sempat menerima banyak kecaman dan ancaman dari beberapa orang. Ancaman yang datang bertubi-tubi tersebut setelah dirinya mengirimkan surat ke UGM yang lantas mencuat di berbagai media.

"Banyak ancaman, lewat WA, medsos. Enggak tahu mereka dapat nomor saya dari siapa," ujarnya.

Ancaman-ancaman itu bahkan sempat membuat sang ibu, Sri Dayanti, khawatir dan selalu berpesan agar Tsaqif lebih berhati-hati setiap kali pergi.

"Saya biasa saja, ibu yang khawatir dengan ancaman itu. Ya wajar sih," ucapnya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com