Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Polisi: Rata-rata Tiap Dua Hari, Ada Paedofil Beraksi

Kompas.com - 15/04/2015, 12:31 WIB

SURABAYA, KOMPAS.com - Polres Malang dan Polrestabes Surabaya belum memasok data kasus paedofilia atau kekerasan seksual terhadap anak-anak ke Polda Jawa Timur, padahal di dua kota ini jumlah korban tergolong besar (baca juga Tren Paedofilia di Jawa Timur Terus Meningkat).

Data di Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Satreskrim Polrestabes Surabaya menujukkan, sepanjang 2014, ada 132 kasus paedofilia yang dilaporkan.

Itu berarti, setiap dua hari sekali, ada paedofil yang melakukan aksinya di Surabaya. Angka itu meningkat 100 persen dibanding 2013 yaitu 70 kasus.

Di Kabupaten Malang, angkanya lebih tinggi. Unit PPA Polres Malang 2014 menangani 290 kasus pedofilia sepanjang 2014. Sementara itu, pada 2015 sudah muncul 27 kasus selama Januari-Maret.

Jumlah korban bisa lebih tinggi dari jumlah kasus. Pasalnya, dalam satu kasus, pelaku bisa merenggut lebih dari satu korban. Di Surabaya, misalnya, seorang paedofil memangsa hingga tujuh anak.

Kompol Yashinta Ma’u, Kepala Unit Perlindungan Anak Ditreskrimum Polda Jatim menyebutkan bahwa pelaku kekerasan seks ini umumnya orang sangat dekat, seperti ayah, paman, atau saudara, atau guru yang sudah dikenal akrab.

Kasus kekerasan seksual terhadap M adalah contohnya. Bocah kelas 6 SD ini menjadi korban ayah dan gurunya hingga melahirkan.

TMN (45), warga Jalan Pacar Kembang, Surabaya, yang beberapa kali mencabuli anak tirinya (siswi SMA) mengaku khilaf. Setahun terakhir, dia mengaku sulit mengendalikan nafsu sejak sang istri mendekam di penjara karena mencopet.

Aksi TMN ini terungkap dari kerabat korban. Korban yang duduk di bangku SMA itu menangis dan menceritakan kepada temannya. Teman korban itu pun sempat menemui pelaku dan melaporkannya ke polisi.

“Kami sudah amankan dan masih terus periksa,” kata Kanit PPA Polrestabes Surabaya, AKP Imaculata Sherly Mayasari, Sabtu (11/4/2015). (ben/day/bni)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com