Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bayi Rimba Alami Gizi Buruk

Kompas.com - 11/04/2015, 15:01 WIB

JAMBI, KOMPAS — Malanutrisi dan radang paru-paru yang diidap bayi Orang Rimba, Betumpal (1,5), diduga terkait atas kondisinya yang berstatus gizi buruk. Kondisi berkepanjangan itu mengganggu pertumbuhannya. Dengan kondisi berat ideal 15 kilogram untuk anak seusianya, Betumpal hanya memiliki berat 7,5 kilogram.

 Sampai dengan Jumat (10/4) sore, Betumpal masih menjalani perawatan intensif di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Raden Mattaher, Kota Jambi.

Sehari sebelumnya, relawan medis keliling Yomi RIvandi menjemput bayi itu ke tengah rimba di Kabupaten Batanghari lalu mengantarnya berobat di Kota Jambi. Saat tiba di rumah sakit, Kamis malam, petugas medis langsung membawanya ke instalasi gawat darurat karena mengalami gawat napas. Empat jam kemudian barulah Betumpal dipindah ke ruang ICU.

Menurut pantauan Kompas, petugas medis memberi bantuan napas tambahan melalui selang yang masuk melewati kedua lubang hidung Betumpal. Selain itu, Betumpal menjalani terapi neblisasi atau pengasapan untuk meringankan saluran pernapasannya.

Pantangan

Namun, hingga pukul 11.00, Betumpal belum juga makan. Betumpal hanya mendapat ASI sang ibu yang menungguinya.

Menurut Besilo, paman Betumpal, makanan yang disiapkan pihak rumah sakit berisi daging dan ikan. Dua jenis makanan itu dianggap pantang secara adat oleh Orang Rimba. "Hopi (tidak) boleh dimakan. Itu pantang," katanya.

Baru ketika perawat menawari susu kedelai untuk Betumpal, Besilo akhirnya menerima.

Betumpal adalah satu dari ratusan Orang Rimba di kelompok itu yang menderita sakit pada masa melangun (berpindah tempat hidup akibat kematian anggota kelompok).

Asupan nutrisi minim serta kebiasaan merokok pada hampir seluruh warga dewasa, baik laki-laki maupun perempuan, mengakibatkan bronkopneumonia dialami hampir semua orang di kelompok itu. Penyebarannya bahkan paling rentan di alami anak-anak.

Sejak Januari-April 2015, kematian Orang Rimba wilayah Terab telah mencapai 13 jiwa. Delapan di antara mereka adalah anak balita. Jumlah pasien Orang Rimba yang dirawat di RSUD Hamba, Kabupaten Batanghari, sebanyak 26 orang. Mereka umumnya terdiagnosis bronkopneumonia sebanyak 15 pasien dan demam 17 orang.

Betumpal adalah pasien pertama Orang Rimba yang dirawat di rumah sakit di Kota Jambi, setelah meninggalnya dua pasien Orang Rimba pekan lalu di RSUD Hamba.

Menurut Nisa Haska, dokter ruangan di RSUD Raden Mattaher, kondisi Betumpal tidak lagi separah sebelumnya. "Sudah tidak ada lagi gawat napas. Kami bantu dengan sejumlah terapi dan obat," katanya.

Menurut Nisa, dalam kondisi gizi buruk, Betumpal membutuhkan waktu lebih lama dan perawatan yang lebih memadai untuk memperbaiki kondisinya. Asupan gizi tinggi sangat diperlukan agar pertumbuhannya kembali normal. (Ita)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com