Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pihak Swasta Tak Mau Ikut Bangun Puskesmas, Pemprov Mengeluh

Kompas.com - 10/04/2015, 15:41 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis


SEMARANG, KOMPAS.com — Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mengeluhkan sikap kalangan swasta yang tidak mau mendirikan puskesmas di tingkat kecamatan ataupun kelurahan. Selama ini, kalangan swasta lebih cenderung suka membangun rumah sakit umum dibanding puskesmas karena mengejar keuntungan lebih besar.

Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Tengah Yulianto Prabowo, di Semarang, mengatakan, dengan melihat semua rumah sakit swasta yang ada, swasta tidak satu pun mendirikan puskesmas.

"Kalangan swasta maunya hanya mendirikan rumah sakit karena untungnya besar. Tidak ada yang mau mendirikan puskesmas, melirik pun tidak," kata Yulianto, Jumat (10/4/2015).

Berdasarkan data dinas kesehatan, rumah sakit swasta di Jawa Tengah berjumlah 151 tempat dengan total bangsal 20.358 unit. Khusus untuk kelas III, bangsal yang disediakan sebanyak 12.310 unit atau sekitar 60 persen.

Sementara itu, rumah sakit swasta khusus berjumlah 61 tempat dengan jumlah bangsal 1.817 unit. Sebanyak 812 bangsal di antaranya berada di kelas III.

Secara umum, penyediaan bangsal di kelas III, baik di rumah sakit milik pemerintah maupun swasta, rata-rata sudah di atas 50 persen. Dari 52 rumah sakit milik pemerintah daerah sebanyak, misalnya, di dalamnya sudah terdapat 12.300 bangsal. Sebanyak 6.281 bangsal di antaranya sudah disediakan untuk kelas III.

"Sarana kesehatan di Jawa Tengah itu sudah ada 875 puskesmas, 318 unit di antaranya sudah bisa untuk rawat inap," ujarnya.

Secara aturan, dia melanjutkan, kalangan swasta diperbolehkan membangun puskesmas untuk membantu pelayanan kepada masyarakat. Pelayanan umum lazimnya memberikan gizi, imunisasi, ataupun program kemasyarakatan lainnya.

Pihak swasta juga diberi kebebasan untuk menentukan nama tempat, tidak bergantung kepada pemerintah. Namun, tidak ada pihak swasta yang melirik program sosial kemanusiaan. Pihak swasta lebih sering membangun rumah sakit yang umumnya memberikan pelayanan kesehatan perorangan, bukan kesehatan umum masyarakat.

"Puskesmas itu hanya mengeluarkan uang, dan tidak menerima uang. Kalangan swasta mau enggak kayak gitu? Saat ini, rumah sakit milik swasta ada 75 persen, yang milik pemerintah itu hanya 25 persen," ujarnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com